Bisnis.com, JAKARTA - Gas bumi diprediksi akan menjadi sumber energi utama dan pelengkap energi terbarukan, menggantikan batu bara untuk pembangkit listrik di seluruh dunia.
Dalam Survei bertajuk The Age of Gas yang dilakukan General Electric, disebutkan gas bumi akan bersaing dengan batu bara untuk pembangkit listrik di seluruh dunia.
“Bisnis global, kebutuhan rumah tangga, kereta api, truk dan alat transportasi lainnya telah menggunakan gas bumi,” katanya salah seorang penulis survei Peter C Evans melalui siaran persnya hari ini, Senin (4/11/2013).
Survei itu juga memperkirakan perdagangan internasional gas alam cair atau liquefied Natural Gas (LNG) meningkat 70% dalam dekade ini. Sementara itu, pangsa pasar gas bumi untuk pembangkit di Timur Tengah mencapai 60%, sedangkan di Amerika Serikat 28%, dan Eropa 20%.
Gas bumi juga dianggap dapat mengurangi emisi lingkungan secara signifikan dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya. Selain itu, gas alam juga dianggap lebih fleksibel, dan dapat digabungkan dengan tenaga angin dan surya yang bervariasi sesuai dengan cuaca.
“Fleksibilitas dari pembangkit listrik tenaga gas bumi dapat mulai bekerja kurang lebih di bawah 30 menit, dan meningkatkan output daya 100 megawatt per menit,” ujarnya.
Selain itu, laporan itu juga menyebutkan infrastruktur dan pasokan gas memiliki andil besar dalam pengembangan penggunaan gas alam. Jaringan gas biasanya di bawah tanah dapat menyediakan layanan yang stabil selama cuaca buruk.
Inovasi infrastruktur gas seperti LNG terapung dan terminal gas skala kecil juga memiliki peran signifikan untuk mengembangkan penggunaan gas. Studi itu juga menunjukkan bahwa industri internet yang menghubungkan data dari sensor mesin bagi para pekerja dan software, akan menjadi alat baru untuk memantau, mengendalikan, serta menganalisis jaringan pipa, generator, dan teknologi lainnya.
_1690290896.jpg?w=80&h=80)
