Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat hunian kamar hotel berbintang di 23 provinsi di Indonesia pada September tahun ini mencapai rata-rata 54,11% meningkat 3,58% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya 50,53%.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, pada 1 November 2013, tingkat hunian tertinggi terjadi pada Provinsi Sulawesi Tengah 73,12% disusul Bali dengan keterisian kamar hotel berbintang 63,76%, serta Nusa Tenggara Barat dengan rata-rata tingkat hunian kamar 63,07%.
Sementara itu, TPK terendah terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 43,49%.
Sementara itu, bila dilihat berdasarkan klasifikasi bintang, tingkat keterisian tertinggi terjadi pada hotel bintang 5 yakni mencapai 60,68%, sedangkan terendah terjadi pada hotel bintang 1 hanya sebesar 43,69%.
Memang, kecenderungan hunian kamar bintang 5 di Indonesia sejak September tahun lalu tercatat paling tinggi, dan semakin kecil bintangnya akan semakin sedikit pula tingkat keterisiannya.
Kepala BPS Suryamin mengatakan kondisi ini seiring pula dengan bertumbuhnya wisman dan jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia yang lebih sehingga mereka lebih memilih untuk menginap pada hotel berbintang.
Adapun, rata-rata lama menginap tamu asing di Indonesia pada September ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata lama menginap wisatawan nusantara yaitu masing-masing 2,65 hari dan 1,71 hari.
Para turis baik dalam maupun luar negeri tercatat paling lama menginap di Provinsi Bali yaitu selama 3,2 hari diikuti Nusa Tenggara Barat selama 2,55 hari, serta Kalimantan Timur 2,38 hari. Sedangkan rata-rata lama menginap tamu yang terendah terjadi di Sumatera Barat 1,53 hari.
