Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan di Asia Melemah, Starbucks pun Loyo

Tingkat keuntungan tahun fiskal 2014 Starbucks Corp. diperkirakan tidak berubah akibat keuntungan penjualan menurun di kawasan Asia.

Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat keuntungan tahun fiskal 2014 perusahaan jaringan gerai kopi terbesar dunia, Starbucks Corp. diperkirakan tidak berubah akibat keuntungan penjualan menurun di kawasan Asia.

Keuntungan di luar item tertentu akan mencapai US$2,65 per unit saham hingga September tahun tersebut, menurut perkiraan perusahaan yang berbasis di Seattle, AS itu dalam satu pernyataannya sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (31/10/2013).

Perkiraan tersebut tidak berubah sebagaimana diperkirakan pada Juli lalu. Sejumlah analis memproyeksikan keuntungan $2,67 secara rata-rata. Starbucks juga menyatakan penjualan setahun penuh akan meningkat 10% atau lebih dibandingkan perkiraan sebelumnya dengan pertumbuhan 10% sampai 13%.

CEO Starbucks, Howard Schultz terus melakukan ekspansi ke China untuk melayani permintaan yang terus meningkat dari kalangan penikmat kopi di negara dengan penduduk paling banyak di dunia itu.

Saham Starbucks turun 2,2% menjadi US$79,08 pukul 17.45 waktu New York atau pukul 04.45 WIB setelah naik 1,5% selama perdagangan reguler. Sedangkan untuk tahun ini saham tersebut menguat 51% hingga perdagangan ditutup hari ini sebagaimana dikutip Bloomber (31/10/2013).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper