Bisnis.com, JAKARTA - Harga pakan ikan dan udang mengalami lonjakan dahsyat akibat menguatnya nilai tukar dolar AS yang mencapai 20%-30%.
Denny D. Indradjaja, Ketua Divisi Aquaculture Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), mengatakan saat in sekitar 80% bahan baku pakan ikan dan udang tergantung dari impor a.l. jagung, bungkil kedelai, dan tepung ikan. Ketergantungan impor tersebut terjadi akibat minimnya produksi domestik. "Tepung ikan, kita mengimpor sekitar 75.000 ton dari Peru dan Chile, yang memiliki kualitas terbaik. Dari lokal 50.000 ton. Produksi kita tergantung tangkapan ikan," kata Denny di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Maka, seiring dengan apresiasi nilai tukar dolar Amerika Serikat sebesar 20%-30%, harga komoditas impor tersebut ikut terdongkrak. Harga tepung ikan impor, misalnya, mencapai US$1.750/ton atau naik hingga dua kali lipat dibandingkan dengan tingkat harga pada 2006 yang berada pada kisaran US$900/ton.
Selain akibat komponen impor, penaikan komponen produksi dalam negeri, seperti kenaikan harga BBM bersubsidi dan tarif tenaga listrik (TTL) turut mendongkrak biaya produksi pakan. "Kita melakukan penyesuaian harga, tapi tidak sampai 20%. Harga pakan udang sekarang Rp12.000/Kg, sedangkan pakan ikan Rp7.000-8.000/Kg," ujarnya.
Namun, para produsen pakan ikan dan udang, optimistis pada tahun ini produksi dapat mencapai 1,3 juta ton atau meningkat 10%-15% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.
Denny mengatakan produksi pakan ikan pada tahun ini ditargetkan mencapai 1 juta ton, sedangkan pakan udang diharapkan dapat mencapai 300.000-350.000 ton. Proyeksi tersebut merupakan kalkulasi produksi 14 perusahaan produsen pakan ikan dan udang yang tergabung dalam GPMT, termasuk CP Prima dan Grobest Indomakmur.
"Kita optimistis produksi bisa capai 1,3 juta ton, walaupun ada kenaikan harga beberapa komponen impor," ujarnya.
Bahkan, produsen optimistis penjualan pakan tetap tinggi seiring prospek perikanan budi daya yang meningkat, serta kenaikan harga jual udang dan ikan.
Pada 2012, penjualan pakan ikan dan udang tercatat mencapai 1,2 juta ton atau naik 20% dibandingkan realisasi 2011 sebanyak 1 juta ton. Tahun ini, penjualan pakan ikan diproyeksi naik 15%, sedangkan pakan udang naik 30% seiring program revitalisasi tambak udang oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.