Bisnis.com, JAKARTA—Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) optimistis tingkat pengangguran terbuka hingga akhir tahun ini lebih rendah dari 5,92% seiring dengan realisasi investasi kuartal III/2013 sebesar Rp100,5 triliun.
“Realisasi investasi tersebut cukup bagus, dan dampaknya positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Hingga akhir tahun, saya optimistis tingkat pengangguran bisa di bawah level 5,92%,” ujar Armida S Alisjahbana, Kepala Bappenas, saat ditemui Bisnis, Kamis (24/10/2013).
Dia menambahkan penyerapan tenaga kerja tersebut semakin mengubah postur tenaga kerja Indonesia. Saat ini, lanjutnya, persentase tenaga kerja formal tercatat 40%, naik 10% dari porsi tenaga kerja formal pada lima tahun yang lalu sebesar.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pekerja formal bertambah sekitar 3,5 juta orang pada Februari 2013, naik 8,31% menjadi 45,6 juta orang dari periode yang sama tahun lalu 42,1 juta orang.
Sementara, jumlah pekerja informal bertambah 2,3 juta orang pada Februari 2013, naik 3,47% menjadi 68,4 juta orang dari periode yang sama tahun lalu 66,1 juta orang. Dari total penyerapan tenaga kerja, sekitar 60% merupakan tenaga kerja informal.
Seiring meningkatnya tenaga kerja di sektor formal, dia juga menilai Indonesia masih menghadapi tantangan dari semakin tingginya tekanan dari pihak pekerja yang menginginkan kenaikan upah atau gaji yang tidak realistis.
“Tingkat kesejahteraan harus meningkat, tapi harus bisa seimbang dengan produktivitas, karena kalau tidak porsi tenaga kerja formal bisa turun lagi. Tren investasi yang masih bagus ini harus dijaga, dan saya harap tidak investasi tidak di industri padat modal saja,” tutur Armida.
Seperti diketahui, realisasi penanaman modal asing (PMA) periode Januari-September tercatat naik 21,31% menjadi Rp199,2 triliun, dari periode yang sama tahun lalu Rp164,2 triliun. Dari realisasi tersebut, sektor pertambangan masih menjadi daya tarik PMA yakni US$4,1 miliar.
Sementara realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat naik 43,2%, menjadi Rp94,1 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp65,7 triliun. Sektor usaha yang menjadi minat PMDN yakni sektor listrik, gas dan air, dengan nilai Rp20,4 triliun.