Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gas dari Lapangan Kapodang Belum Siap Dialirkan

Aliran gas dari lapangan Kapodang akan mundur, karena pipa gas baru siap pada 2015.

Bisnis.com, JAKARTA - Aliran gas dari lapangan Kapodang akan mundur, karena pipa gas baru siap pada 2015.

Padahal, gas dari hulu Petronas pada Oktober 2014 sudah siap. Mereka mengakui telah melakukan transaksi jual beli dan menunggu pengeboran di lapangan Kepodang yang direncanakan ada 5 sumur.

Petronas menyatakan awal tahun depan pada kuartal pertama sebenarnya sudah siap produksi.

External Relation Manager Petronas Carigali Pudja Kartawidjaja mengatakan jika gas dari lapangan Kepodang belum dialirkan, kerugian yang paling besar berada di pihak PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Hal ini karena perseroan akan kehilangan gas sebesar 116 juta meter per kaki kubik (MMSCFD).

"Kami memberi saran agar bisa mempercepat, semua tergantung pada mereka [Bakrie], efektifnya 30 bulan," katanya, Selasa (22/10/2013).

Pemerintah menyatakan kendala lain dari pengadaan pipa dari Kepodang ke Tambaklorok ini adalah masalah lahan. Selain itu, pipa Kepodang bersilangan dengan pipa FSRU Jawa Tengah sehingga harus pindah.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hendra Fadly mengatakan kendala tidak hanya dua hal itu saja. Namun, dia enggan mengatakan. Pihak Bakrie berpegang pada gas transport agreement (GTA). Gas akan mengalir 30 bulan setelah GTA ditandatangani.

"Mungkin juga ada masalah-masalah lain," katanya.

Muliawan, Deputi Pengendalian Operasional Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan meski Petronas telas siap mengalirkan gas, tetapi Bakrie and Brothers tidak akan sanggup untuk mengejar target pembangunan pipa tahun depan. Gas dari Kepodang akan didiamkan dan tidak dialirkan sebelum pipa terpasang.

"Tapi tetap ada konsekuensi dan biaya tambahan karena harus merawat agar tidak terbengkalai," imbuhnya.

Pemerintah tidak akan memberikan sanksi karena keterlambatan pipa tersebut. Padahal Petronas dan PLN telah berkomitmen untuk memenuhi target dalam memproduksi dan menerima gas.

SKK Migas juga berusaha menengahi agar pembangunan pipa segera dilakukan. Saat ini di lapangan Kepodang sedang konstruksi atau engineering, procurement, and construction (EPC). Muliawan mengatakan mereka telah berkoordinasi dengan Wakil Menteri, Petronas, dan SKK Migas agar lebih cepat produksi gasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Inda Marlina
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper