Bisnis.com, JAKARTA - Hadi Purnomo masih setahun lagi menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keungan (BPK). Di sisa masa baktinya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan.
Itulah sebabnyak banyak sekali isu menarik seputar lembaga yang dipimpinnya mulai dari kasus Hambalang yang kini terus bergulir hingga kasus pembunuhan Holly Angela Hayu yang tewas jatuh dari apartemen Kalibata City dan melibatkan Pejabat eselon I BPK Gatot Supiartono. Gatot diduga terlibat dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Holly sehingga diberhentikan sementara dari jabatannya itu selama proses penyidikan di kepolisian.
Pak Pung, begitu panggilan akrab pria pria kelahiran Pamekasan, Jawa Timur, memang asyik diajak berdiskusi. Sejak menjabat Direktur Jendral Pajak tahun 2001, ia memang akrab dengan insan pers.
Siang ini, Pak Pung berdiskusi dengan awak redaksi Bisnis Indonesia Group of Media (BIG Media, yang mencakup Bisnis Indonesia, Bisnis.com, Solpos, Harian Jogja, Kabar24.com, solopos.com, harianjogja.com). Saat terpilih, Pak Pung, yang kaya raya karena warisan itu, mengungguli Taufiqurachman Ruki, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, yang juga banyak diprediksi sebagai orang nomor satu di lembaga auditor keuangan milik pemerintah tersebut.
Pria Madura pemegang sertifikat akuntan negara nomor D786 ini memiliki segudang pengalaman di bidang keuangan dan perpajakan selama lebih dari dua dekade. Ia adalah alumni Institut Ilmu Keuangan, Jurusan Akuntansi Departemen Keuangan dan pernah bekerja sebagai Auditor di Kantor Pajak Jakarta serta sebagai Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak pada Kantor Wilayah Pajak pada 1996.
Ketika menjabat sebagai Dirjen Pajak, Purnomo sempat memberikan sumbangsih besar pada dunia pajak Indonesia. Ikuti diskusinya yang dikabarkan secara live di Bisnis.com.