Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pelaksana Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum memperkirakan nilai pasar alat berat di Indonesia mencapai Rp30 triliun, sejalan dengan peningkatan nilai pasar jasa konstruksi tiap tahunnya.
Kepala Badan Pelaksana Konstruksi Hediyanto Husaini mengatakan Indonesia merupakan negara berkembang yang tengah agresif dalam pengembangan infrastruktur.
Apalagi, lanjutnya, pemerintah juga mencanangkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
"Kebutuhan per tahunnya 60.000, sekarang ini hanya ada sekitar 42.000, kekurangannya mencapaui 12.000 hingga 18.000," jelasnya, Selasa (1/10/2013).
Pada tahun 2012, jumlah alat berat di Indonesia dari berbagai bidang 210.000 unit. Sekitar 20% atau 42.000 unit untuk sektor konstruksi.
Namun, sektor pertambangan masih mendominasi penggunaan alat berat tersebut, sedangkan sisanya digunakan untuk pertanian dan kehutanan.