Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sistem Jalan Berbayar Bisa Tekan Kemacetan Hingga 60%

Bisnis.com,JAKARTA—Penerapaan Electronic Registration and Identification atau jalan berbayar dinilai mampu menekan kemacetan di Ibukota Hingga 60% lantaran penduduk akan malas menggunakan kendaraan pribadi.

Bisnis.com,JAKARTA—Penerapaan Electronic Registration and Identification atau jalan berbayar dinilai mampu menekan kemacetan di Ibukota Hingga 60% lantaran penduduk akan malas menggunakan kendaraan pribadi.

Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor nainggolan mengungkapkan sistem denda yang akan diterapkan bersama pemasangan ERI yang didorong dengan sistem ERP atau ganjil genap bakal mampu menekan tingkat kemacetan di Jakarta hingga 60% dalam 1 tahun karena memberikan efek jera bagi pengguna kendaraan pribadi.

“60%, kalau belum bisa ERP, Ganjil Genap aja dulu,” ujarnya pada Rabu (25/9/2013).

Dengan Dipasangnya ERI di jalanan maka pemerintah bisa segera menerapkan ERP atau peraturan ganjil genap yang akan menekan jumah kemdaraan pribadi yang beredar di jalan.

Dalam Sistem ERP kendaraan yang memasuki kawasan tertentu akan tercatat dan dikenakan biaya secara otomatis. Sedangkan dalam sistem Ganjil Genap para pengguna kendaraan yang tercatat melakukan pelanggaran oleh ERI secara otomatis juga akan dikenakan denda.

Untuk itu Azas mendorong pemerintah secepatnya menerapkan ERI dan ERP atau aturan lainnya dan mengenakan tarif yang tinggi atas penggunaan jalan dan denda pelanggaran yang dilakukan sehingga mendorong masyarakat menggunakan kendaraan umum.

Selain untuk di jalan raya, rencananya ERI juga diandalkan untuk manajemen parkir di kota. Alat yang dipasang di dalam kendaraan secara otomatis akan mendeteksi jika kendaraan diparkir secara sembarangan dan akan mencatat denda yang dikenakan.

Disamping itu, alat ini juga mempermudah pembayaran parkir sehingga tidak membutuhkan antrian lama.Semakin dekat suatu daerah ke kota maka diharapkan tarif parkir yang dikenakan harusnya semakin tinggi sehingga para pengguna kemndaraan pribadi enggan dan beralih ke transportasi umum.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper