Bisnis.com, KUALA LUMPUR- Malindo Air, maskapai penerbangan patungan antara Malaysia National Aerospace and Defence Industries (NADI) dan Lion Air dari Indonesia menargetkan akan menambah 10 pesawat dengan investasi sekitar US$800 juta pada tahun 2014 dan target penumpang sekitar 2 juta orang.
Perusahaan penerbangan yang berbasis di Kuala Lumpur ini baru mulai beroperasi pada Maret 2013. Penerbangan tersebut telah mengoperasikan 9 pesawat yang terdiri dari 6 Boeing 737-900ER dan 3 ATR.
"Pada tahun depan kita akan menambah 10 pesawat. Tujuh Pesawat Boeing 737-900ER dan tiga pesawat ATR," kata Chandran Rama Muthy, CEO Malindo Air, di Kuala Lumpur, Senin malam (23/9/2003).
Sementara itu, Edward Sirait, Kepala Humas Malindo Air yang juga Direktur Umum Lion Air Group yang ikut penerbangan perdana Malindo Air Jakarta- Kuala Lumpur, Senin (23/9/2013), memperkirakan investasi untuk penambahan 10 pesawat itu mencapai sekitar US$800 juta, bila harga satu pesawat sekitar US$80 juta per pesawat.
Pesawat itu, katanya, bisa dibeli kalau tingkat suku bunga pinjaman rendah. Tapi kalau tingkat suku bunga pinjaman tinggi, katanya, maka pihaknya akan mempertimbangkan untuk leasing.
Chandran mengatakan pesawat tersebut dioperasikan untuk meningkatkan frekuensi penerbangan di kota yang sudah ada sekarang dan untuk penerbangan rute baru.
Saat ini armada pesawat yang ada melayani rute dalam negeri Malaysia, dan penerbangan internasional ke tiga negara, salah satu di antaranya Indonesia. Kontribusi jumlah penumpang penerbangan dalam negeri Malaysia, kata Chandran, mencapai sekitar 60% dari sekitar 600.000 penumpang. Dia memperkirakan realisasi jumlah penumpang sampai akhir tahun ini mencapai sekitar 1 juta.
Penerbangan Malindo Air merealisasikan penerbangan perdana Malindo ke Jakarta pada Senin (23/9/2013), merupakan negara yang merupakan negara ketiga yang dikunjungi oleh Malindo, sebelum India dan China.
Rute penerbangan Malindo Air melayani penerbangan Kuala Lumpur-Jakarta dan Jakarta-Kuala Lumpur satu kali satu hari setiap hari dari Senin-Minggu.
Jumlah penumpang pada penerbangan perdana KL-Jakarta mencapai 60%, sedangkan jumlah penumpang dari Jakarta-Kuala Lumpur mencapai 100%. Tarif penerbangan perdana Malindo Air untuk kelas ekonomi dari Jakarta-Kuala Lumpur mulai dari Rp350.000 yang merupakan harga promosi. Sedangkan tarif penerbangan dari Kuala Lumpur-Jakarta mencapai 159 ringgit Malaysia.
Setelah Jakarta, Malindo Air buka rute baru Kuala Lumpur-Denpasar pada 26 September.
Pembukaan rute tersebut akan mempermudah para pelaku usaha di Malaysia untuk dapat melakukan perjalanan ke Indonesia dan mempermudah masyarakat yang berada di wilayah tersebut dan sekitar melakukan Perjalanan dengan pesawat ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk wisatawan. Dimana sektor usaha dan pariwisata di kedua wilayah, kata Edward,memilik potensi yang sangat menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.
Malindo Air merupakan maskapai hybryd Malaysia yang berbasis di Kuala Lumpur. Mulai beroperasi pada Maret 2013 dan berpusat di Kuala Lumpur. Maskapai pertama yang beroperasi menggunakan pesawat Boeing 737-900ER di Malaysia.
Maskapai tersebut melayani penumpang yang dijadwalkan di seluruh Malaysia dan Asia.
Malindo Air memberikan layanan udara yang menawarkan tarif rendah dengan nilai tambah antara lain memberikan layanan gratis bagasi seberat 30 kg untuk penumpang kelas bisnis dan 15 kg untuk untuk penumpang kelas ekonomi. Kursi di kelas bisnis yang berjarak 45 inch dan kelas ekonomi yang berjarak 32 inch dapat menambah kenyamanan bagi pelanggannya. Setiap kursi dilengkapi dengan TV pribadi untuk hoburan dalam perjalanan. (ltc)