Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indovasi Mineral Indonesia menyatakan tidak dapat melakukan ground breaking atau peletakkan batu pertama pabrik pemurnian bijih tembaga (smelter) pada awal atau pertengahan 2014.

Direktur Utama Indovasi Taufik Sastrawinata mengatakan saat ini terdapat beberapa persiapan teknis yang harus diselesaikan hingga pertengahan 2014. Oleh karena itu ground breaking tetap tidak bisa dilakukan pada awal tahun depan.

"Saat ini masih sesuai dengan jadwal, ada hal-hal teknis yang ditargetkan selesai 2014," katanya hari ini, Senin (23/9/2013).

Beberapa hal teknis yang masih dijalankan hingga tahun depan ada tiga.Tinjauan teknis pertama  oleh perusahaan yang baru berdiri tahun lalu itu memilih teknologi untuk smelter.

Sebelumnya, mereka telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara. 

Tahap yang akan dilakukan bersamaan dengan proses memilih teknologi smelter adalah perjanjian pembelian konsentrat dengan dua perusahaan tembaga tersebut. Jika perjanjian pembelian telah disepakati, maka Indovasi dapat melakukan mengajukan hasil studi kelayakan ke bank.

Ketika akan diminta keterangan mengenai program hilir ini, Direktur Utama Freeport Rozik B. Soetjipto tidak dapat dihubungi.

Sebelumnya, pihak Freeport diundang oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada minggu lalu. Vice President Corporate Communications Freeport Daisy Primayanti mengakui bahwa mereka diundang pemerintah. Namun, dia tidak menjelaskan hasil pertemuan tersebut,

"Minggu lalu kami diundang Kementerian ESDM untuk mendapat arahan dari pemerintah terkait pembicaraan mengenai kontrak karya," ujarnya melalui pesan singkat yang diterima Bisnis.

Sebelumnya, menteri Perindustrian M.S Hidayat  mengatakan jika ada perusahaan yang telah melakukan aktivitas pembangunan smelter pada Januari 2014 akan dipertimbangkan untuk ekspor.

"Tetapi volume produksi dan bea keluar dikeluarkan nanti," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Inda Marlina
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper