Bisnis.com, JAKARTA – PT Indovasi Mineral Indonesia, salah satu dari tiga investor yang menawarkan pemurnian dari produksi PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara, menggelontorkan dana US$1,5 miliar untuk membangun smelter tembaga dengan kapasitas 200.000 ton katoda tembaga.
Direktur utama Indovasi Taufik Sastrawinata mengatakan saat ini pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman atau MOU (memorandum of understanding) dengan Freeport dan Newmont. Perkembangan hingga saat ini, mereka akan menjajaki perjanjian jual beli atau SPA (sales and purchase agreement) dengan Newmont akhir bulan ini.
“Hal yang sama juga akan kami lakukan dengan Freeport bulan depan. Oleh karena itu, kami optimis akan mendapat pasokan dari dua perusahaan tersebut,” ujarnya saat ditemui Bisnis hari ini, Selasa (16/7/2013).
Dia menambahkan dari dua perusahaan tambang tembaga tersebut, Freeport direncanakan memasok konsentrat sebesar 70%-80% dari produksi mereka, sedangkan pasokan dari Newmont direncanakan sebesar 30%-20%.
Mengenai penerimaan pasokan dan kapasitas smelter ini, Indovasi menerima penilaian atas hasil pengajuan studi kelayakan dan perencanaan perusahaan yang akan dilakukan oleh pihak Freeport dan Newmont.