Bisnis.com, JAKARTA - Istana menilai keputusan bank sentral AS The Federal Reserve yang tidak jadi melakukan perubahan kebijakan stimulus moneternya (quantitative easing) merupakan sinyal positif.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan keputusan The Fed untuk tetap mempertahankan stimulus moneternya merupakan sinyal positif, karena dapat meredam gejolak yang terjadi di pasar global pada saat ini.
Di sisi lain, lanjutnya, adanya keputusan The Fed tersebut juga dapat menyediakan jeda waktu bagi emerging market untuk melakukan penyesuaian.
"Ada kesempatan bagi emerging market untuk lebih melakukan penyesuaian. Sehingga ketika nanti stimulus itu benar-benar dikurangi, pasar dan emerging market menjadi lebih siap," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, Kamis (19/9/2013).
Firmanzah melanjutkan keputusan The Fed untuk tidak jadi mengurangi stimulus moneter tidak akan membuat pemerintah menarik empat paket kebijakan ekonomi dan turunannya yang diluncurkan pada Agustus lalu.
Kendati pun The Fed tidak jadi mengurangi stimulus moneter, ujarnya, pemerintah tetap akan melanjutkan implementasi empat paket kebijakan untuk meredam gejolak di sektor perekonomian.
"Empat paket dan turunannya akan tetap dilakukan pemerintah, antara lain mendorong investasi, peningkatan daya beli, menjaga pemutusan hubungan kerja, menjaga inflasi, dan memperkecil defisit gap neraca pembayaran dan neraca perdagangan," katanya.
Stimulus The Fed Tetap, Kebijakan Redam Gejolak Ekonomi Berlanjut
Bisnis.com, JAKARTA - Istana menilai keputusan bank sentral AS The Federal Reserve yang tidak jadi melakukan perubahan kebijakan stimulus moneternya (quantitative easing) merupakan sinyal positif. Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Linda Teti Silitonga
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
11 jam yang lalu