Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia mengundang Inggris untuk berinvestasi di empat sektor guna menggandakan nilai perdagangan kedua negara menjadi US$7 miliar pada 2015.
Empat sektor yang dimaksud mencakup infrastruktur, pangan, energi dan manufaktur, yang diharapkan mampu mendongkrak ekspor Indonesia ke Inggris.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan keempatnya merupakan sektor yang paling cepat dapat meningkatkan volume perdagangan bilateral dengan surplus di sisi Indonesia, atau paling tidak seimbang.
“Empat sektor ini yang bersifat complementary dalam kerja sama perdagangan Indonesia dengan Inggris,” katanya seusai menerima kunjungan Pangeran Andrew dari Kerajaan Inggris, Kamis (18/9).
Data Kementerian Perdagangan menyebutkan total perdagangan kedua negara US$3,06 miliar pada 2012, dengan surplus di sisi Indonesia US$330,43 juta. Surplus ini mengalami tren penurunan rata-rata 7,84% per tahun sejak 2008.
Selama paruh pertama 2013, nilai perdagangan bilateral US$1,32 miliar atau turun 15,69% dari realisasi periode sama 2012 meskipun masih mendulang surplus US$270,57 juta di sisi Indonesia.
Sementara itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Inggris di Indonesia pada kuartal II/2013 hanya US$112,6 juta atau 1,58% dari total realisasi penanaman modal asing (PMA) US$7,17 miliar.