Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Terpuruk, Eksportir Kakao Sulsel Tangguk Untung

Bisnis.com, MAKASSAR - Sulawesi Selatan mendapat berkah tersendiri dengan melemahnya nilai tukar rupiah, sebab komoditas andalan daerah ini banyak yang diekspor.

Bisnis.com, MAKASSAR - Sulawesi Selatan mendapat berkah tersendiri dengan melemahnya nilai tukar rupiah, sebab komoditas andalan daerah ini banyak yang diekspor.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyebut para eksportir harus bisa menangkap kesempatan itu dengan menggenjot ekspor komoditas.

"Bukan berarti kita senang rupiah melemah, tapi ini kesempatan," katanya di sela-sela seremoni pengapalan 5.500 ton kakao yang akan dikirim ke Malaysia, Rabu (11/9/2013) sore.

Syahrul menyebut jika sebelum pelemahan rupiah beberapa pekan ini harga 5.500 ton kakao itu mungkin Rp130 miliar, tetapi kini harganya naik menjadi Rp134 miliar.

Selama Januari-Juli 2013 Sulsel telah mengapalkan sekitar 37.000 ton kakao, naik 29% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 29.000 ton.

Menurut Syahrul nilai ekspor pada 7 bulan pertama 2013 itu mencapai US$85,45 juta atau naik 28,02% dari periode yang sama 2012.

Ekspor 5.500 ton kakao dari pelabuhan Makassar dengan tujuan Malaysia itu dilakukan oleh anak usaha perusahaan coklat terbesar dunia Barry Callebaut, PT Papandayan Cocoa Industries.

Direktur Papandayan Cocoa Rudianto Hadi mengatakan kakao asal Sulsel ini akan dolah menjadi produk seperti Silverqueen.

Dalam kesempatan itu Syahrul minta kepada Barry Callebaut agar memindahkan pabriknya di Malaysia ke Makassar. Dengan begitu kedua belah pihak akan mendapat keuntungan.

"Tenaga kerja di Sulsel sangat banyak, sehingga bisa terserap. Bagi Barry Callebaut tentu lebih murah jika mendirikan pabrik di dekat sumber bahan baku. Selain itu, pasar Indonesia juga sangat besar," katanya.

Selain kakao, Sulsel juga penyuplai kopi. Pekan lalu PT Megahputra Sejahtera Makassar mengirim 114 ton kopi ke beberapa negara.

Kopi dari Sulsel bahkan dipesan oleh gerai kopi Starbucks. Menurut Syahrul, Starbucks sebenarnya minta sekitar 1 juta ton per tahun, tetapi Sulsel baru bisa memenuhi ratusan ton.

Pada priode Januari-Juli 2013 ekspor kopi Sulsel mencapai 558 ton dengan nilai US$4,3 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper