Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Bakal Gelontorkan Pinjaman US$10 Miliar Untuk Negara-Negara Amerika Latin

China akan memberikan komitmen kredit senilai kurang dari US$10 miliar kepada negara-negara Amerika Latin untuk mendukung pembangunan dalam denominasi yuan.
Presiden China Xi Jinping. Dok Bloomberg
Presiden China Xi Jinping. Dok Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - China akan memberikan komitmen kredit senilai kurang dari US$10 miliar kepada negara-negara Amerika Latin untuk mendukung pembangunan dalam denominasi yuan. 

Melansir Reuters pada Selasa (13/5/2025), hal tersebut diungkapkan Presiden China Xi Jinping saat menyampaikan pidato untuk memulai pertemuan tingkat menteri Forum China-CELAC, sebuah platform untuk kerja sama antara China dan negara-negara Amerika Latin dan Karibia.

Fasilitas kredit, yang akan diberikan dalam mata uang yuan, tampaknya merupakan dorongan untuk lebih menginternasionalkan mata uang China, karena negara tersebut berupaya keras untuk memperdalam hubungan strategis dan ekonomi dengan kawasan Amerika Latin.

Xi mengatakan, China juga akan menerapkan kebijakan bebas visa untuk lima negara Amerika Latin dan Karibia. Meski demikian, dia tidak memperinci negara mana saja yang dimaksud.

Kebijakan bebas visa akan diperluas untuk mencakup lebih banyak negara pada waktunya.

Perdagangan antara China dan Amerika Latin melampaui $500 miliar untuk pertama kalinya tahun lalu, kata Xi. Angka itu naik dari $450 miliar pada tahun 2023, dan perdagangan China dengan Amerika Latin telah melonjak berkali-kali lipat dari $12 miliar pada tahun 2000.

Xi menyampaikan kepada para pejabat Amerika Latin dan Karibia bahwa merupakan suatu kebahagiaan yang luar biasa untuk mempertemukan sahabat "lama dan baru", dan menegaskan bahwa China mendukung negara-negara Amerika Latin dan Karibia untuk memperluas pengaruh mereka di arena multilateral.

Forum China-CELAC telah menjadi sarana untuk memperdalam dialog antara China dan blok tersebut mengenai perdagangan, investasi, dan kerja sama infrastruktur di bawah Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI).

Selama Forum China-CELAC perdana pada tahun 2015, Beijing menawarkan kredit senilai $20 miliar untuk digunakan guna membantu perusahaan China berinvestasi dalam proyek infrastruktur di seluruh benua.

"China melakukan lebih banyak transaksi berbasis yuan seperti ini, khususnya perjanjian pertukaran kredit yang memudahkan negara peminjam untuk bertransaksi dalam RMB daripada USD," kata Eric Orlander, salah satu pendiri China-Global South Project.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper