Bisnis.com, JAKARTA - Harga patokan mineral atau HPM yang tengah dibahas oleh pemerintah dinilai penting untuk menentukan standar, terutama pada saat harga fluktuatif.
Salah satu harga mineral yang saat ini mengalami penurunan drastis adalah nikel.
Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dede Ida Suhendra mengatakan saat ini hanya perusahaan besar yang bisa mengekspor nikel grade 1,9.
"Jika ekspor di bawah grade itu tidak akan menutup pendanaan," ujarnya di Jakarta, Senin (9/9/2013).
Sekretaris Jenderal Asosiasi Nikel Indonesia Anton R. Santoso mengatakan saat ini harga nikel yang memiliki grade 1,9 senilai US$40 per kg. Untuk grade yang di bawah itu harga hanya mencapai US$20 per kg. Dengan adanya bea produksi sekitar 20%, harga jual tidak akan menutupi pengeluaran produksi.
Anton mengatakan, saat ini grade 1,9 diminati oleh China. Penurunan harga ini diduga tak hanya pengaruh pasar, tetapi juga pengaruh adanya perusahaan China yang menaruh saham di pertambangan-pertambangan Indonesia.
"Oleh karena itu, HPM juga penting, agar kita menentukan standar," ujarnya.