Bisnis.com, JAKARTA - Terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mendorong pembelian emas perhiasan di dalam negeri.
Ani Yunita, Brand Retail Manager Julia Jewelry, mengatakan penjualan perhiasan emas putih tetap bergairah di setiap outlet. Bahkan, pihaknya meluncurkan koleksi perhiasan yang diperuntukkan masyarakat kelas menengah ke atas.
“Penjualan perhiasan kami tetap baik, meski nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar AS. Buktinya, kami memperkenalkan luxe diamond collection yang harganya lebih mahal, karena lebih banyak berlian di perhiasan itu,” katanya di Jakarta, Sabtu (7/9/2013).
Ani mengungkapkan permintaan perhiasan justru melonjak di luar wilayah Jabodetabek. Hal itu membuat Julia berencana membuka 5 gerai baru yang tersebar di Ambon, Banyuwangi, dan Kudus hingga akhir tahun ini.
Untuk setiap gerai yang dibukanya, toko yang sudah beroperasi sejak 2002 itu harus menyediakan hingga 600 perhiasan dengan harga sekira Rp3 juta hingga Rp60 juta. Artinya, pihaknya harus menyediakan investasi hingga Rp50 miliar untuk setiap yang akan dibuka.
Saat ini sendiri Julia Jewelry telah memiliki 43 gerai di 27 kota seluruh Indonesia. Dari 43 gerai itu, 10 gerai diantaranya dibuka oleh partner dengan mekanisme waralaba.
Selain itu, Julia Jewelry juga telah memiliki 3 gerai di Filipina. Ketiga gerai tersebut dikerjasamakan dengan pengusaha lokal dengan mekanisme window franchise. Dengan mekanisme itu, pengusaha lokal Filipina membeli koleksi Julia Jewelry dengan harga grosir untuk dijual kembali.