Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thailand Perkuat Logistik Hadapi Pasar Bebas Asean

Bisnis.com, BANGKOK--Guna mempersiapkan diri agar mampu bersaing sebagai bagian negara anggota Asean Economic Community (AEC) pada 2015, Thailand berkomitmen memperkuat kinerja logistiknya dengan menekan biaya serta meningkatkan kualitas dan pelayanannya.

Bisnis.com, BANGKOK--Guna mempersiapkan diri agar mampu bersaing sebagai bagian negara anggota Asean Economic Community (AEC) pada 2015, Thailand berkomitmen memperkuat kinerja logistiknya dengan menekan biaya serta meningkatkan kualitas dan pelayanannya.

Salah satu upaya pengembangan kinerja logistik tersebut dengan diselenggarakannya acara Thailand International Logistics Fair (TILOG) 2013 pada 4—7 September 2013.

Acara seminar dan pameran logistik terbesar di Thailand tahun ini, yang diselenggarakan di BITEC (Bangkok International Trade Exhibiton Centre), secara resmi dibuka oleh Wakil Menteri Perdagangan Thailand Nattawut Saikur.

Dalam kata sambutannya, Nattawut mengatakan TILOG ke-10 tahun ini merupakan peristiwa penting bagi operator logistik di dalam negeri dan negara lain untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional.

Dengan terselenggaranya TILOG 2013, lanjutnya, memberikan peluang kepada operator logistik nasional dan internasional untuk bertemu dan melakukan negosiasi bisnis, serta menciptakan jaringan bisnis guna mengembangkan potensi logistik yang akan meningkatkan kapasitas bersaing di pasar global.

Dia mengatakan acara TILOG tahun ini dihadiri oleh perusahaan-perusahaan nasional dan internasional yang berhasil dalam logistik, sehingga memberikan peluang bagi Thailand untuk meningkatkan jaringan logistik dan menyiapkan kompetisi di pasar dunia.

"Kami ingin menjadikan Asean sebagai pusat ekonomi dan pedagangan di dunia," ujarnya, Rabu (4/9/2013).

Dia mengungkapkan sekitar 14% dari GDP Thailand berasal dari logistik, paling tinggi di Asia Tengara karena rata-rata hanya 10%.

Namun, imbuhnya, kinerja logistik di Thailand masih perlu peningkatan, terutama terkait sistem angkut barang.

"Sekarang ini, beberapa industri pada saat pengiriman barang kontainernya penuh, tetapi waktu balik ke negara asal bawa kontainer kosong. Itu salah satu topik atau masalah, bagaimana kontainer ini pulang pergi tetap bawa barang," tutur Nattawut.

Wakil Direktur Jenderal Departemen Promosi Perdagangan Internasional Thailand Duangkamol Jiambutr menambahkan untuk acara TILOG 2013 ini tersedia 380 boooth di area seluas 9.600 m2 untuk 200 lebih perusahaan yang bergerak di bidang transportasi dan logistik.

Tahun lalu, jumlah peserta TILOG sekitar 150 perusahaan dengan 329 booth. “Dalam empat hari ini diharapkan ada sekitar 10.000 pengunjung yang datang ke acara ini, bisa dari negara Asean, Asia Selatan, China, Japan, Taiwan, Timur Tengah, India, AS, Australia, dan Eropa,” katanya.

Bila tahun lalu hanya ada dua peserta dari Indonesia, yakni PT JNE Logistics dan PT Samudera Indonesia, TILOG 2013 diikuti oleh 4 perusahaan di Tanah Air, yakni PT Samudera Indonesia, PT FPS Indonesia, PT Multi Angkutan Express, dan PT Satas Transportindo International.

Acara yang diselenggarakan oleh Departemen Promosi Perdagangan Internasional, bagian dari Kementerian Perdagangan Thailand dengan menggandeng Council of Shippers Association of Thailand dan Hazardous Substances Logistics Association.

Menurut Duangkamol, TILOG 2013 merupakan salah satu strategi Thailand untuk mendorong perdagangan dalam menghadapi persaingan di pasar bebas Asean dengan kebijakan regulasi industri logistik yang tepat.

TILOG tahun ini dibagi dalam beberapa zona, di antaranya zona inovasi logistik, zona logistik hijau, zona AEC, dan zona pengetahuan. Khusus zona AEC, fokus pada bagaimana menciptakan jalur terintegrasi antarnegara di Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper