Bisnis.com, JAKARTA — Porsi kepemilikan asing di pasar obligasi negara Indonesia tercatat turun sepanjang delapan bulan berjalan ini seiring melemahnya nilai tukar rupiah.
Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, Rabu (4/9/2013), data kepemilikan asing pada surat berharga negara yang diperdagangkan per 30 Agustus tercatat Rp284,01 triliun, naik 16,23% dari posisi awal Januari 2013 sebesar Rp270,14 triliun.
Jumlah kepemilikan asing per 30 Agustus 2013, setara dengan 30,63% dari total outstanding yang beredar sebesar Rp927,07 triliun. Kendati demikian, porsi kepemilikan asing tersebut justru turun apabila dibandingkan dengan porsi asing awal Januari 2013 sebesar 32,79%.
Di lain sisi, data Asian Bonds Online melaporkan porsi kepemilikan asing surat utang negara Indonesia di Asia mencapai 32,59% hingga Maret 2013, atau terbesar dibandingkan dengan negara Asia lainnya.
Kepemilikan asing dalam pasar SUN Malasyia tercatat 31,24%. Sementara, posisi ketiga diduduki Thailand sebesar 17,64%, disusul Korea Selatan sebesar 9,51% dan Jepang sebesar 8,75%.
Secara keseluruhan, total surat utang di Asia naik 12,1% hingga Maret 2013 menjadi US$6,7 triliun dari periode yang sama tahun lalu. Adapun, secara kuartalan, nilai total surat utang tersebut naik 2,9%.