Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Kedelai Diprioritaskan Ketimbang Stabilisasi Harga

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah akan memprioritaskan ketersediaan pasokan kedelai bagi kebutuhan para perajin tahu dan tempe hingga akhir tahun dibandingkan dengan stabilisasi harga.

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah akan memprioritaskan ketersediaan pasokan kedelai bagi kebutuhan para perajin tahu dan tempe hingga akhir tahun dibandingkan dengan stabilisasi harga.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengungkapkan hal yang menjadi permintaan utama para perajin adalah ketersediaan pasokan. Sedangkan masalah harga sudah bisa disesuaikan mulai dari produsen, pedagang, hingga konsumen.

“Ketersediaan pasok tersebut menjadi kunci utama. Saat ini, stok dalam negeri mencapai 60.000 ton dan akan ditambah impor dalam kisaran jumlah yang sama,” kata Bayu seusai rapat pangan di kantor Kementerian Perekonomian, Rabu (4/9/2013).

Menurutnya, dengan stok total 120.000 ton, paling tidak pasokan selama satu atau dua bulan ke depan masih akan tercukupi.

Dia menambahkan importasi akan terus dilakukan tanpa dibatasi oleh kuota untuk mencukupi kebutuhan perajin. Terlebih, produksi kedelai dalam negeri di beberapa daerah penghasil juga tidak optimal.

Dia juga berharap para perajin jangan sampai melakukan mogok produksi. Selain merugikan konsumen, pendapatan perajin juga semakin berkurang.

Mantan Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan ini mengakui permasalahan kedelai ini tidak mudah dan terjadi pada situasi yang bukan ideal. Pihaknya berharap ada bentuk dukungan yang diberikan bagi perajin skala kecil dan menengah agar tidak terlalu terkena dampak depresiasi rupiah.

Otoritas perdagangan telah menambah volume impor kedelai dari 584.000 ton menjadi 624.000 ton hingga akhir ini. Tambahan sebanyak 40.000 ton ini diberikan kepada Perum Bulog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper