Bisnis.com, JAKARTA– Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, tidak terlalu berdampak pada industri perhotelan, mengingat minimnya komponen impor yang digunakan sejumlah hotel di Indonesia.
Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Wiryanti Sukamdani mengatakan kemungkinan akan ada kenaikan tarif hotel, tetapi tidak signifikan seperti ketika pemerintah mengumukan kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik. Saat itu pihak hotel menaikan tarif sekitar 10% -- 20%
“Komponen impor [di hotel] ada, tapi tidak banyak. Kebanyakan produk dalam negeri, sehingga bila pun naik, tidak signifikan kecuali untuk hotel yang banyak menggunakan produk impor,” ucapnya, Selasa (3/9/2013).
Namun dia belum bisa menyampaikan angka persis presentase kenaikan tersebut, sebab masih belum diperhitungkan.
Yanti menuturkan penyewaan hotel biasanya banyak yang sudah kontrak sejak jauh-jauh hari sehingga untuk hotel yang sudah di-booking tidak akan dinaikan dan masih menggunakan harga lama.
“Kalau sudah kontrak ya tidak bisa diubah lagi, kecuali untuk kontrak penyewaan baru,” tuturnya.
Di sisi lain, untuk produk kuliner tidak bisa dipungkiri juga akan terkena imbas kenaikan nilai tukar dolar, apalagi bila restoran tersebut banyak mempergunakan bahan baku impor. Namun, dia berharap hal tersebut bisa diantisipasi oleh para pelaku usaha sehingga harga yang dibanderol tidak meningkat tajam.
“Dengan menguatnya dolar, kuliner juga kena imbasnya. Oleh karena itu, harus bisa bertahan dan mencari jalan ke luar bagaimana mengantisipasi hal-hal seperti ini,” ujarnya.
Menurutnya, para pelaku usaha kecil dan menengah merupakan pihak yang terbilang cukup kebal terhadap kondisi tersebut.
“Yang bisa mengatasi adalah UKM, perusahaan kecil yang memang harus bisa bertahan dan mencari jalan ke luar terbaik untuk bisa mempertahankan diri.”
Meski demikian, dia masih berharap kondisi perekonomian di Indonesia akan terus membaik sehingga harga bahan pangan bisa kembali stabil, begitu pula dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang mencapai titik kestabilan sehingga daya beli masyarakat akan menguat. (ltc)