Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia merilis pengumuman inflasi Agustus 2013 mencapai 8,79%, meningkat dari posisi 8,61% pada Juli 2013.
Direktur Eksekutif Indef Ahmad Erani Yustika mengungkapkan dampak inflasi terhadap kalangan perbankan adalah peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).
“Inflasi September 2013 yang akan jadi penentu B Rate,” ucapnya, Senin (2/9/2013).
Respon jangka pendek, lanjutnya bila inflasi September tetap tinggi maka peningkatan suku bunga akan terjadi. Ahmad mengakui tidak akan mendukung bunga yang tinggi, tapi BI Rate harus disesuaikan dengan inflasi.
Dia mengungkapkan dampak yang akan terjadi bila inflasi tetap tinggi sejalan dengan BI Rate, maka diprediksikan rasio kredit macet akan bertambah (non performing loan/NPL).
“Inflasi tinggi akan memberi kredit macet dan mengancam pertumbuhan ekonomi,” katanya. (ra)