Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belanja Pemerintah Meleset dari Proyeksi

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah tidak yakin mampu mengakselerasi penyerapan anggaran belanja sehingga mengoreksi pertumbuhan konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah tidak yakin mampu mengakselerasi penyerapan anggaran belanja sehingga mengoreksi pertumbuhan konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto.

Dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR pekan lalu pemerintah memangkas pertumbuhan ekonomi dari 6,3% menjadi 5,9%, termasuk konsumsi pemerintah dari 6,7% menjadi 3,4%.

Seperti diketahui, konsumsi pemerintah terdiri atas belanja pegawai, belanja barang dan penerimaan barang dan jasa.

Adapun target pertumbuhan PMTB dipangkas dari 6,9% menjadi 5,3%. Belanja modal pemerintah dalam APBN-P 2013 dirancang memberikan andil 10,8% terhadap PMTB. Selebihnya berasal dari kredit perbankan, PMA dan PMDN, belanja modal BUMN, IPO pasar modal dan lain-lain.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan pemerintah terlalu optimistis menetapkan target APBN-P 2013, tetapi memasuki semester II/2013 realisasi tidak secepat yang diperkirakan.

“Melihat pertumbuhan tiga variabel itu yang melambat, tidak secepat yang kami perkirakan, itu menjadi bahan bagi kami untuk mengoreksi dari kisaran 6%,” katanya saat dihubungi, Minggu (1/9).

Namun, Askolani enggan menyebutkan realisasi belanja pemerintah hingga Agustus 2013 dengan alasan tidak ingat.

Data terakhir yang dipublikasikan menyebutkan realisasi belanja pemerintah pusat hingga Juli masih 45,1% dari pagu anggaran Rp1.196,8 triliun.

Realisasi belanja pegawai tercatat paling besar, yakni 58,7% dari pagu anggaran Rp233 triliun, disusul belanja barang 28,9% dari pagu Rp206,5 triliun dan belanja modal 26,9% dari pagu Rp192,6 triliun.

Kendati demikian, tutur Askolani, pemerintah berupaya menyerap anggaran lebih baik dari tahun sebelumnya.

Pada 2012, realisasi belanja pemerintah pusat hanya Rp1.010,56 triliun atau 94,48% dari pagu anggaran Rp1.069,5 triliun.

“Ini bergantung pada tiap kementerian/lembaga, proses tender, kesiapan dokumen dan sumber daya manusianya,” kata Askolani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper