Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi pelemahan rupiah terhadap dolar tidak hanya membuat harga-harga terkerek naik, tetapi juga melemahkan daya beli masyarakat, efeknya pelaku industri mulai mengurangi kapasitas produksi.
Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia, mengatakan setidaknya sejak rupiah terus terpuruk, pelaku usaha banyak yang telah mengurangi kapasitas produksi hingga 20%.
“Kondisi ini sulit dihindari. Katakan kenaikan harga hanya sekitar 5%-10% atau bahkan tidak naik sama sekali, pasar juga tetap menahan diri, daya beli menurun sehingga kami pun harus mengurangi produksi,” ucapnya dihubungi Bisnis, Kamis (29/8/2013).
Dengan berkurangnya produksi, mau tidak mau membuat beberapa karyawan terpaksa dirumahkan. “Tidak di PHK tapi dirumahkan sementara karena percuma saja di pabrik bila tidak ada yang dikerjakan,” ucapnya.
Saat ini dia belum melihat adanya titik terang terhadap kondisi yang terjadi. Rencana pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui keep buying strategy dengan menjaga agar tidak terjadi PHK pun tampak sulit .
“Sampai saat ini instentif yang dijanjikan pemerintah agar industri tidak mem-PHK karyawan masih belum jelas, jadi masih agak sulit di tengah kondisi yang seperti ini.”