Bisnis.com, PALEMBANG - Sedikitnya 180 perajin tempe dan tahu di Kota Palembang terpaksa berhenti beroperasi karena tidak kuat menanggung besarnya biaya bahan baku yakni kedelai yang mayoritas masih impor, menyusul melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Ketua Pusat Koperasi Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) Sumsel Siswa Waluya mengatakan para perajin yang menyetop usahanya itu memiliki skala usaha kecil yang memiliki permodalan terbatas.
"Mereka susah karena fluktuasi harga kedelai sering sekali, bukan harian tetapi dalam tiap jamnya berubah," ujarnya, Kamis (29/8/2013).
Dia mengungkapkan saat ini terdapat sekitar 600 perajin. Saat harga bahan baku sedang melonjak seperti sekarang, para perajin biasanya menyiasati dengan memperkecil ukuran. Sementara langkah terakhir yang dipilih perajin adalah menaikkan harga jual.
"Harga jual tempe dan tahu di pasaran sendiri saat ini sudah naik sekitar 20% dari harga normal atau naik Rp500 - Rp1.000," ujarnya.
180 Perajin Tempe & Tahu di Palembang Berhenti Beroperasi
Bisnis.com, PALEMBANG - Sedikitnya 180 perajin tempe dan tahu di Kota Palembang terpaksa berhenti beroperasi karena tidak kuat menanggung besarnya biaya bahan baku yakni kedelai yang mayoritas masih impor, menyusul melemahnya nilai tukar rupiah terhadap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

4 jam yang lalu
Ada yang Diam-diam Tambah Saham Telkom (TLKM) Awal 2025
8 jam yang lalu
Textile Downturn: Customs Negligence or Sunset Industry?
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

3 jam yang lalu
GOTO Siap Tebar Uang Tunai THR Ojol Buat Driver Gojek

3 hari yang lalu
Apakah Perusahaan Logistik Anda Sudah Tepat? Cek di Sini!
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
