Bisnis.com, JAKARTA - Bank Mandiri siap menyalurkan kredit usaha rakyat kepada industri perajin tahu dan tempe yang mulai kesulitan likuiditas untuk pengadaan kedelai disebabkan melonjaknya harga bahan baku itu bersama dengan nilai tukar rupiah yang terus melemah atas US$.
Direktur Komersial dan Bisnis Banking Bank Mandiri, Sunaraso, menjelaskan pihaknya bersedia mengucurkan pembiayaan melalui program kredit usaha rakyat (KUR), karena ingin terlibat dalam pengadaan kedelai diimpor.
”Kami mempersipkan pembiayaan untuk koperasi perajin tahu dan tempe, kemudian Bulog berperan menangani proses impor dan pemasaran ke pelaku industri yang digalang Gabungan Koperasi Perajin Tahu dan Tempe Indonesia (Gakopti),” katanya kepada wartawan, Rabu (28/8/2013).
Program KUR, katanya paling tepat dimanfaatkan pelaku industri tahu dan tempe pada saat kesulitan likuiditas disebabkan faktor melonjaknya harga bahan baku kedelai. Untuk proses tersebut dia menjamin tidak perlu diciptakan skema baru.
Sebab, target market KUR adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Khusus kebutuhan pembiayaan pelaku industri tahu dan tempe, masih masuk dalam KUR skala mikro yang ditetapkan, nilai maksimalnya Rp20 juta.
Dengan demikian tidak perlu skema baru, dan pada saat perajin tahu tempe memerlukan modal pembelian, Bank Mandiri siap memberikan pinjaman melalui program KUR. Untuk kredit Rp20 juta memang tidak memerlukan jaminan, hanya eksistensi usaha saja.
Yang pasti, kata Sunarso, program KUR sampai saat ini masih dijamin perusahaan asuransi penjamin. Jadi perbankan, termasuk Bank Mandiri tidak pernah khawatir terhadap kegagalan kredit dari debitor program KUR.
Direktur Bisnis UMKM Bank BRI, Djarot Kusumayakti, mengatakan pihaknya juga siap membantu permasalahan keuangan yang dihadapi perajin industri tahu dan tempe melalui program KUR. Terutama semakin tingginya bahan bakunya, kedelai.
”Kami membantu permodalan usaha mulai dari masyarakat kecil, oleh karena itu pasti bisa memberi solusi pembiayaan perajin tahu dan tempe di bawah naungan Gakopti,” katanya usai mengikuti rapat koordinasi lapangan dengan Menteri Koperasi dan UKM.
Bank Mandiri dan BRI siap memenuhi pembiayaan itu, karena jumlah kebutuhan kedelai anggota Gakopti diperkirakan Rp12.000 ton per tahun. Jika asumsi harga per kilogram Rp8.000, kebutuhan mereka diperkirakan sekitar Rp3,5 triliun. Angka itu relatif kecil dibandingkan penyaluran KUR Bank Mandiri maupun BRI.