Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha menilai dampak depresiasi rupiah saat ini akan terlihat terhadap nilai ekspor pada kuartal IV/2013.
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan depresiasi rupiah memang menyebabkan produk ekspor Indonesia lebih kompetitif. Meningkatnya daya saing ini berpotensi menaikkan permintaan produk Indonesia.
"Dampak ekspor baru akan terlihat pada kuartal IV/2013. Namun, dari sisi harga belum tentu mengalami kenaikan," kata Benny seusai acara Forum Ekspor, Selasa (27/8/2013).
Dia melanjutkan biasanya semester II nilai ekspor lebih tinggi dibandingkan dengan semester I dan puncaknya pada kuartal IV/2013. Depresiasi ini bisa mendongkrak tren positif ini.
Kendati demikian, dia menambahkan harga beberapa komoditas ekspor belum tentu naik. Kondisi ini dipengaruhi oleh kondisi perekonomian di Eropa yang masih stagnan meskipun keadaan Amerika Serikat mulai membaik.
Menurutnya, kondisi peningkatan nilai ekspor ini hanya dipengaruhi oleh persepsi pasar. Pergerakan dolar AS terhadap beberapa mata uang disebabkan oleh rencana Negeri Paman Sam yang menghentikan aliran modalnya ke luar negeri. Namun, hingga saat ini belum ada yang mengetahui pasti implementasinya.