Bisnis.com, JAKARTA-- PT Pertamina (Persero) menyatakan terbantu dengan tambahan bahan bakar nabati jika pemerintah mewajibkan bauran BBN meningkat menjadi 10%.
VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan pihaknya akan siap dengan kewajiban penambahan 2,5% tersebut.
"Tidak masalah untuk Pertamina, justru akan membantu karena akan berhemat impor BBM," ujarnya saat dihubungi Bisnis, di Jakarta, Sabtu (24/8/2013).
Dia menjelaskan, tambahan bauran BBN menjadi 10% tersebut akan menghemat sekitar 100.000 kilo liter minyak yang diimpor. Selain biosolar, perusahaan pelat merah tersebut sebenarnya juga bersedia membaurkan ethanol ke dalam bahan bakar.
Pencampuran ethanol ini belum dapat dilakukan karena harga jual bioethanol lebih tinggi dari harga mean of platss Singapore (MOPS) atau standar minyak mentah dari Singapura.
"Pencampuran ethanol sebenarnya tidak kami permasalahkan, hanya volume harganya yang masih tinggi," imbuhnya.
Untuk harga bioethanol tersebut, BUMN itu menyerahkan kepada pemerintah untuk mengatur harga. Harga jual bioethanol mencapai Rp14 ribu - Rp17 ribu per liter. Harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan harga pertamax sesuai MOPS hanya Rp9.000 per liter. (ltc)
Pertamina Siap Tampung Tambahan BBN
Bisnis.com, JAKARTA-- PT Pertamina (Persero) menyatakan terbantu dengan tambahan bahan bakar nabati jika pemerintah mewajibkan bauran BBN meningkat menjadi 10%. VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan pihaknya akan siap dengan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Inda Marlina
Editor : Linda Teti Silitonga
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu