Bisnis.com, ULSAN—PT Pertamina (Persero) menargetkan penghematan sekitar US$30.000—US$40.000 per hari, dengan beroperasinya kapal pengangkut LPG terbesar (Very Large Gas Carrier/VLGC) milik perseroan yang dinamakan “Gas Pertamina 1”.
Dengan adanya armada baru yang diperkirakan menelan investasi sekitar US$76,21 juta tersebut, BUMN migas itu juga siap menjaga keandalan pasokan LPG nasional.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan selama ini perseroan menyewa VLGC milik pihak ketiga. Kini dengan memiliki VLGC sendiri, Hanung mengklaim Pertamina bisa menghemat sekitar US$30.000—US$40.000 per hari.
“Hari ini adalah hari bersejarah buat Pertamina, khususnya dalam bisnis perkapalan. Kapal ini adalah VLGC pertama milik kami. Kapasitasnya 84.000 meter kubik, terbesar di dunia,” ujar Hanung di sela-sela acara seremoni penamaan kapal “Gas Pertamina 1” di galangan kapal Hyundai di Kota Ulsan, Korea, Selasa (20/8/2013).
Kapal VLGC-Gas Pertamina 1 dibangun oleh Hyundai Heavy Industries Co Ltd yang galangan kapalnya berlokasi di kota Ulsan, Korea. Total investasi yang dibutuhkan kapal ini diperkirakan sekitar US$76,21 juta.
Kapal tersebut akan menjadi kapal milik Pertamina yang ke-57 dari total 187 kapal yang dioperasikan oleh perseroan. Kapal ini rencananya akan diserahterimakan ke Pertamina pada 23 September 2013. Pertamina juga tengah memesan kapal VLGC kedua yang diharapkan bisa datang pada April 2014.
Harga VLGC kedua ini lebih rendah US$3 juta dari harga kapal yang pertama dan Pertamina mendapatkan fasilitas tambahan berupa training dan suku cadang senilai US$500.000.
Dalam tiga tahun terakhir, kata Hanung, konsumsi LPG nasional meningkat 12% per tahun. Konsumsi LPG nasional melonjak luar biasa hingga 6 kali lipat dibandingkan dengan tujuh tahun yang lalu.
“Tujuh tahun yang lalu konsumsi LPG Indonesia 1,1 juta metrik ton. Tahun ini, diperkirakan 5,7 juta metrik ton dan tahun depan 6,2—6,3 juta metrik ton. Dengan demikian, kita perlu infrastruktur baik di darat maupun di laut,” ujar Hanung.
President & COO Hyundai Heavy Industries Co Ltd Oi-Hyun Kim mengatakan kontrak pembangunan kapal Gas Pertamina 1 ini ditandatangani pada 26 Januari 2012.