Bisnis.com, JAKARTA — Adanya ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan dinilai menjadi penyebab utama belum menurunnya harga daging sapi di pasar hingga saat ini.
Pengamat pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar mengatakan yang menjadi persoalan fundamental yakni jumlah pasokan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan permintaan.
“Sapi siap potong yang diimpor belum semuanya dipotong dan tidak secara bersamaan. Jadi masih ada periode dengan jumlah pasokan lebih kecil dari permintaan, sehingga pedagang menerapkan harga tinggi,” kata Hermanto kepada Bisnis, Senin (12/8/2013).
Dia menambahkan harga daging sapi akan langsung turun pada saat pasokan sudah mencukupi. Pemerintah bisa mengefektifkan pengawasan untuk memantau pasokan dan permintaan pasar ini sebagai solusi jangka pendek.
Solusi jangka menengah, lanjutnya, pemerintah harus segera menerapkan mekanisme paritas harga untuk membuka atau menutup kran impor sapi atau daging sapi. Ini dimaksudkan agar jumlah importir semakin banyak dan menghindari pasar oligopolistik.
Adapun solusi jangka panjang dengan meningkatkan produksi sapi dan daging sapi dalam negeri.