Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Kapal Pengangkut Bahan Bakar Mulai Dilirik

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk menggenjot produksi industri galangan kapal dalam negeri sesuai dengan peta panduan (road map) Kementerian Perindustrian hingga 2025, produksi kapal pengangkut bahan bakar mulai dilirik.

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk menggenjot produksi industri galangan kapal dalam negeri sesuai dengan peta panduan (road map) Kementerian Perindustrian hingga 2025, produksi kapal pengangkut bahan bakar mulai dilirik.

Pasalnya, kapal jenis ini akan sangat dibutuhkan untuk mendukung program konversi dari minyak ke gas. Adapun, jenis kapal yang dibutuhkan yakni kapal pengangkut bahan bakar compressed natural gas (CNG) dan liquefied natural gas (LNG). 

Untuk awal, kebutuhannya yakni kapal LNG carrier dengan kapasitas 40.000 Cum sebanyak 30 unit yang akan digunakan untuk mendistribusikan gas antar pulau.

Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin Budi Darmadi menargetkan industri dalam negeri mampu membuat kapal jenis ini pada 3-4 tahun mendatang.

"LNG carrier merupakan kapal dengan teknologi tinggi, tapi saat ini kita belum menguasainya, sehingga reparasi untuk blok tangguh masih harus dilakukan di Singapura," ujar Budi belum lama ini.

Budi memaparkan, nantinya industri galangan kapal dalam negeri tak hanya dapat memproduksi kapal LNG carrier tetapi juga melakukan reparasi. Hal ini penting untuk mengantisipasi kebutuhan kapal jenis ini di masa datang.

Adapun, kebutuhan LNG carrier akan terus meningkat juga karena cadangan gas nasional yang hanya mampu mencukupi kebutuhan selama 20 tahun, sehingga dibutuhkan kapal tersebut untuk membantu importasi gas dari luar negeri.

Oleh karena itu, lanjut Budi, saat ini untuk mendorong penguasaan teknologi produksi kapal LNG carrier, industri dalam negeri membutuhkan bantuan pemerintah dalam bentuk kebijakan fiskal, terutama dalam kesetaraan perlakuan pengenaan bea dan pajak antara industri galangan kapal dengan perdagangan, serta program pengembangan fasilitas produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper