Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Jateng Pastikan Obyek Wisata Aman

Pamuji Tri Nastiti
Pamuji Tri Nastiti - Bisnis.com 02 Agustus 2013  |  13:47 WIB
Jateng Pastikan Obyek Wisata Aman
Bisnis.com, SEMARANG - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah memastikan obyek wisata di Kabupaten/Kota telah melakukan pengecekan fisik dan persiapan pengamanan selama libur Lebaran. 
 
Kepala Dinbudpar Jateng, Prasetyo Aribowo menuturkan pihaknya telah meminta kabupaten/kota melakukan pengecekan peralatan yang digunakan atau dipasang untuk memberi layanan masyarakat selama mengunjungi obyek wisata. 
 
“Ada Surat Edaran Gubernur, penyelenggara event dan obyek wisata perlu cek alat dan perlengkapan pendukung wisata sehingga tidak menimbulkan kecelakaan karena tidak siap secara fisik, peningkatan keamanan, ketertiban dan kebersihannya,” ujarnya Jumat (2/8/2013).
 
Destinasi unggulan wisata selama liburan di Jateng, katanya, masih didominasi daya tarik alam dan heritage seperti Candi Borobudur Magelang, Sam Po Kong Semarang, Agrowisata Bandungan dan Baturaden.
 
Sementara, Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di wilayahnya mencapai 165.000 orang.
 
Prediksi jumlah wisatawan yang masuk Kota Yogyakarta dan sekitarnya itu melonjak 10% dari jumlah kunjungan libur lebaran tahun lalu yang mencapai 150.000 wisatawan.
 
Kepala Dinas Pariwisata, DIY Tazbir Abdullah menuturkan prediksi lonjakan 10% ditetapkan setelah melihat tren kenaikan setiap libur lebaran dibandingkan dengan liburan biasa di tempat wisata DIY. (ltc)
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

borobudur destinasi wisata kementerian pariwisata libur lebaran
Editor : Linda Teti Silitonga

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top