Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek PLTU Banjarsari Bukit Asam Capai 52%

Bisnis.com, JAKARTA - Dua proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap PT Bukit Asam (Persero) Tbk telah mencapai perkembangan di atas 52%.

Bisnis.com, JAKARTA - Dua proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap PT Bukit Asam (Persero) Tbk telah mencapai perkembangan di atas 52%.

Direktur Bukit Asam Milawarma mengatakan saat ini ada dua pembangkit yang telah memasuki progres 89% dan 52%.

"Kedua PLTU itu adalah PLTU milik Bukit Asam sendiri di Lampung dan proyek pembangunan PLTU Banjarsari di Lahat, Sumatra Utara," ujarnya, Jakarta, Jumat (26/7/2013).

Pembangunan PLTU di kawasan tambang perseroan sendiri dengan kapasitas sebesar 2x8 MW diperkirakan akan mengalirkan listrik pada kurtal IV/2013.

Badan usaha milik negara itu juga memiliki PLTU untuk kawasan tambangnya di Tanjung Enim, Sumatra Selatan sebesar 3x10MW yang telah beroperasi tahun lalu.

Adanya pembangkit listrik yang dioperasikan sendiri tersebut, ujar Milawarman, menghemat sekitar 72% biaya listrik. Bahkan, untuk PLTU di Tanjung Enim, perseroan dapat menjual 6MW dari total kapasitas ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Tarif listrik dari pembangkit tersebut sebesar Rp787,2 per kWh.

Pembangunan PLTU yang mengalami progres 52% yaitu PLTU Banjarsari memiliki kapasitas sebesar 2x110 MW. Perusahaan tambang batubara tersebut optimis listrik dapat mengalir pada kuartal ke 3 2014. Bukit Asam menjadi pemasok tunggal dengan total pasokan 1,15 juta ton per tahun.

Sementara itu, masih terdapat dua pembangkit yang belum dalam tahap konstruksi selain dua PLTU yang telah disebutkan. Saat ini, proyek PLTU Bangko Tengah di Tanjung Enim tengah dalam tahap financial closure. Perseroan menargetkan tahap tersebut selsai akhir tahun ini sehingga awal tahun depan pembangkit berkapasitas 2x620 MW dapat memulai pembangunan.

Pembangkit berikutnya adalah PLTU Peranap di Riau yang tengah masuk ke tahap penyelasaian studi atau kajian penambangan dan transmisi. Proyek menggunakan konsorsium antara dua negara karena direncanakan untuk ekspor. Tenaga Nasional Berhard mewakili Malaysia. Sedangkan dua peserta konsorsium lain adalah Bukit Asam dan PLN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Inda Marlina
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper