Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Kekurangan 10 Kargo LNG untuk Pembangkit

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) membutuhkan 10 kargo gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listriknya hingga 2019 mendatang.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) membutuhkan 10 kargo gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listriknya hingga 2019 mendatang.

Suryadi Mardjoeki, Kepala Divisi bahan bakar minyak (BBM) dan gas PLN mengatakan dari total kebutuhan 20 kargo LNG hingga 2019, baru 40 kargo LNG yang terpenuhi. Sementara 10 kargo sisanya masih belum pasti diperoleh badan usaha milik negara (BUMN) itu.

“Kami akan mencari 10 kargo LNG itu dari pasar domestik atau impor, yang penting kebutuhan pembangkit listrik terpenuhi,” katanya d Jakarta, Jumat (26/7).

Dia mengungkapkan PLN telah memiliki kepastian 24 kargo dari Kilang Tangguh di Papua dan 16 kargo dari Kilang Bintang di Kalimantan Timur. Akan tetapi, pasokan dari Kilang Bontang masih menunggu kepastian status pengelolaan LNG setelah 2017.

Menurutnya, PLN juga saat ini belum mendapatkan kepastian pasokan gas dari proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) yang digarap Chevron Indonesia Company, dan Lapangan Muara Bakau yang dikembangkan Eni Indonesia.

Padahal, SKK Migas telah mengalokasikan 179 kargo LNG dari proyek IDD ditambah 100 kargo dari Lapangan Muara Bakau untuk domestik. Proyek IDD akan mulai mengalokasikan LNG pada 2016, dimana FSRU Lampung akan mendapatkan alokasi 17 kargo, 6 kargo untuk FSRU Banten, dan 7 kargo untuk FSRU Jawa Tengah.

Jumlah alokasi LNG untuk domestik dari proyek Chevron IDD itu akan terus meningkat pada 2021, dimana akan ada 19 kargo untuk FSRU Nusantara Regas, 4 kargo untuk Regasifikasi Arun, 4 kargo untuk FSRU Banten, dan 3 kargo untuk FSRU Jawa Tengah.

Sementara itu, proyek pengembangan laut dalam ENI Muara Bakau juga baru akan mengalokasikan LNG sebanyak 5 kargo untuk FSRU Banten dan 7 kargo untuk FSRU Jawa Tengah pada 2016 mendatang. Sedangkan pada 2021 proyek ENI Muara Bakau akan mengalokasikan 6 kargo untuk FSRU Banten dan 12 kargo untuk FSRU Jawa Tengah.

Setiap tahun, alokasi gas untuk sektor kelistrikan sebenarnya semakin besar. Tahun ini alokasi gas untuk kelistrikan mencapai 7,6 triliun kaki kubik (TCF). Jumlah tersebut sama dengan alokasi tahun lalu. Sedangkan 2011 kelistrikan mendapatkan 7 TCF.

Penggunaan gas untuk pembangkit listrik semester 1 tahun ini yang sebesar 200,6 TBTU lebih tinggi sekitar 10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 180 TBTU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper