Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operasi Pasar Daging, Bulog Gelontor 1.093 Ton Hingga Lebaran

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog tidak ambil pusing dengan kontroversi penolakan daging impor oleh pedagang, sebaliknya akan terus menggelontor pasar dengan daging impor hingga harga turun di kisaran Rp75.000 per kg. Direktur Utama Perum Bulog Sutarto

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog tidak ambil pusing dengan kontroversi penolakan daging impor oleh pedagang, sebaliknya akan terus menggelontor pasar dengan daging impor hingga harga turun di kisaran Rp75.000 per kg.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengungkapkan untuk kebutuhan Lebaran stok daging sudah sangat mencukupi. Per 2 Agustus atau sekitar seminggu sebelum Idulfitri stok daging impor mencapai 1.093 ton.

"Kami tidak ingin menanggapi penolakan daging impor oleh pedagang. Bulog siap operasi pasar daging di mana saja dan berapa saja jumlahnya," ujarnya, Kamis (25/7).

Sebaliknya, ujar Sutarto, Perum Bulog kini telah menggandeng 70 asosiasi pedagang dan sebanyak 39 ton daging  impor akan masuk ke pasar. Selain itu, Perum Bulog akan melakukan sosialisasi melalui media sosial dan langsung ke masyarakat.

Selain itu, dari sebanyak 64 ton yang masuk sebanyak 56 ton telah terserap oleh pedagang lapak atau pengecer.

Dia menjelaskan hingga hari ini sudah ada 150 ton, dan besok Jumat (26/7) datang lagi sebanyak 96 ton daging melalui pelabuhan.

"Total daging impor akhir pekan ini mencapai 425 ton dan pada 2 Agustus sebanyak 1.093 ton," ungkapnya.


Dia menjelaskan daging impor via bandara dijual Rp75.000 per kg-Rp85.000 per kg, dan daging impor lewat pelabuhan laut Rp70.000 per kg-Rp80.000 per kg.


Menurut Sutarto, harga daging kini turun sekitar Rp5.000 per kg dan diharapkan terus turun hingga di kisaran Rp75.000 per kg menjelang Lebaran.

Terkait dengan isu kehalalan daging impor, Sutarto menjelaskan bahwa impor daging sapi dari Australia ditentukan jenisnya oleh Kementerian Pertanian, yakni daging tanpa tulang (secondary cuts) dan variasi.

Selain itu, sambungnya, semua daging yang diimpor oleh Perum Bulog adalah daging berkualitas dan memiliki sertifkat halal resmi yang dikeluarkan oleh badan sertifikasi halal Pemerintah Australia, antara lain Supreme Islamic Council of Halal Meat in Australia Inc. (SICHMA), Islamic Co-Ordinating Council of Victoria, dan WAHA (Western Australia Halal Authority) yang telah diakui oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Yang jelas, Bulog terus mempercepat penurunan harga daging di pasar dengan daging yang murah, berkualitas, halal, dan enak,"tegas Sutarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper