Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha travel kebanjiran penumpang menjelang Lebaran. Masyarakat yang menginginkan mudik ke tempat asal dengan nyaman dan lebih private akan menjatuhkan pilihan kepada jasa travel daripada bus.
Corporate Secretary Cipaganti Toto Moeljono mengatakan kepada Bisnis, awal ramadan sampai minggu kedua jumlah penumpang rata-rata normal. Namun, lonjakan jumlah penumpang akan terlihat pada H-7 lebaran. Penaikan jumlah penumpang sekitar 20% - 30%.
Untuk persiapan mudik Lebaran, pihak travel Cipaganti tidak menambah armada, tetapi semua armada sebanyak 1048 akan dikerahkan. Armada yang dipakai adalah Hyundai, Tregro, Elf long dan Alphard khusus untuk penjemputan di bandara.
Jasa transportasi travel masih menjadi alternatif favorit karena travel dapat menjangkau kota-kota atau daerah kecil yang tidak dijangkau oleh bus. Travel Cipaganti memiliki konter atau trayek di daerah sebagai tempat transit ataupun tempat turun penumpang.
“Pihak kami memiliki 214 rute tujuan diantaranya Bandung, Merak, Cilegon, Purwokerto, Semarang, Solo, Blora, Cepu, Surabaya, Jember, Situbondo dan masih banyak lagi,” ujar Toto, Selasa (23/7/2013).
Toto mengaku Travel Cipaganti saat ini belum menaikkan harga tiket. Namun dirinya menjelaskan bahwa penaikan harga tiket didasari oleh dua hal. Yang pertama adalah dampak penaikan BBM. “Pihak kami akan menaikkan harga sebesar 10% hingga 15% tergantung jarak tempuh rute.
Yang kedua tuslah itu sendiri. Penaikan harga tiket menjelang lebaran akan dinaikkan lagi 20% sampai 25%.
Penaikan juga berlaku untuk arus balik lebaran yang biasanya ramai pada H+4. Setiap menjelang dan setelah lebaran, pendapatan perusahaan pasti mengalami kemajuan dari tahun ke tahun, kata Toto.