Bisnis.com, JAKARTA - Minat masyarakat terhadap angkutan darat menjelang Lebaran masih tetap subur. Pilihan masyarakat untuk mudik menggunakan bus terus bertambah.
Iyan Hermawan, Kepala Anggota Regu terminal AKAP Lebak Bulus mewakili kepala terminal Suarta Sebayang, mengungkapkan bahwa penaikan jumlah penumpang sebelum lebaran sangat dahsyat.
“Awal ramadan jumlah penumpang keseluruhan masih sama dengan hari-hari normal sebelum sebelum ramadan. Yaitu sekitar dua ribu sampai tiga ribu per hari. Namun akan sangat tampak perbedaanya saat menjelang lebaran,” ujarnya saat ditemui Bisnis, Selasa (23/7/2013).
Dia menambahkan puncak ledakan jumlah penumpang terjadi H-3 dan H-2 lebaran. Tahun 2011 tercatat sembilan ribu penumpang, tahun 2012 tercatat sebelas ribu penumpang dan tahun ini pasti mengalami penaikan sebesar 30%.
“Biasanya awal ramadan dan hari-hari normal biasa, terminal Lebak Bulus mengoperasikan 240 armada bus, tetapi untuk hari menjelang lebaran bisa sampai 600 an armada bus diberangkatkan atau sekitar tiga kali lipatnya,” katanya.
Operasional akan turun saat malam takbiran dan hari Lebaran. Namun akan terlihat penuh lagi ketika H+6 Lebaran saat arus balik. “Tahun lalu tercatat sebanyak l5.000 penumpang dengan tujuan Lebak Bulus,” kata Iyan.
Pada H+10, jumlah penumpang akan turun pelan-pelan selama 1 bulan dan akan kembali ke normal.
Dengan padatnya penumpang yang akan memenuhi terminal Lebak Bulus, otomatis akan ada perbaikan fasilitas terminal dan pelayanan ekstra guna memberikan kenyamanan, seperti ruang tunggu diperluas, kursi ruang tunggu diperbanyak, layanan kesehatan, puskesmas, pengobatan gratis dan tes urin gratis teruntuk para supir. Pelayanan ini diberlakukan mulai H-7 lebaran.
Iyan mengaku hingga saat ini belum diberlakukan penaikan tarif tiket bus untuk bus ekonomi. Penaikan tergantung dari keputusan pemerintah berdasarkan tarif atas dan tarif bawah. Namun untuk bus eksklusif, penaikan harga tiket dipengaruhi oleh harga pasar, bukan dari pemerintah
