Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah berencana melelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk pada Selasa (23/7/13) dengan target indikatif Rp1,5 triliun untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan APBN 2013.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan mengumumkan obligasi tersebut akan diterbitkan dalam lima seri, yakni SPN-S 24012014, PBS001Q, PBS001, PBS004, dan PBS005.
Tiga di antaranya, yakni PBS001, PBS004, dan PBS005, merupakan penerbitan kembali (reopening) karena tidak terserap dalam pelelangan sebelumnya. Ketiga obligasi ini ditawarkan dengan imbal hasil (yield) masing-masing 4,45%, 6,1%, dan 6,75%.
Dalam pelelangan pada 9 Juli 2013, ketiga obligasi ini ditawar oleh investor dengan yield yang jauh lebih tinggi. Yield terendah yang masuk saat itu masing-masing mencapai 7,5%, 8,93%, dan 8,62%.
Pemerintah tidak menyerap permintaan yang masuk untuk ketiga seri tersebut, yang mencapai Rp151 miliar. Dalam pelelangan tersebut pemerintah menyerap Rp395 miliar hanya dari SPN-S10012014.
Padahal, total penawaran yang masuk mencapai Rp851 miliar untuk lima seri sukuk yang ditawarkan, jauh lebih rendah dibandingkan dengan target indikatif Rp1,5 triliun atau sama seperti yang ditargetkan dalam pelelangan besok.