Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudik Lebaran: Keselamatan Tergantung Pengemudi

Bisnis.com, JAKARTA— Road Safety Association Indonesia, organisasi pemberdaayaan publik, menyerukan kampanye 'Mudik=Pulang Kampung, Bukan Masuk Rumah Sakit' kepada pemudik guna meningkatkan kewaspadaan saat berkendara.

Bisnis.com, JAKARTA— Road Safety Association Indonesia, organisasi pemberdaayaan publik, menyerukan kampanye 'Mudik=Pulang Kampung, Bukan Masuk Rumah Sakit' kepada pemudik guna meningkatkan kewaspadaan saat berkendara.

Edo Rusyanto, Ketua Umum RSA Indonesia, mengatakan faktor pengemudi memegang andil besar atas nasib para pengendara saat berlalu lintas di jalan.

Khusus bagi para pesepeda motor, kondisi letih, dehidrasi, dan mengangkut beban berlebih bisa memicu kecelakaan lalu lintas jalan.

“Karena itu, kami menyerukan agar kewaspadaan dan konsentrasi saat berkendara jangan pernah terganggu. Jangan menggadaikan keselamatan saat berkendara," ujarnya saat aksi damai di Jakarta, dalam siaran pers, Jumat (19/7/2013).

Aksi damai bertajuk 'Mudik=Pulang Kampung, Bukan Masuk Rumah Sakit' itu memobilisasi puluhan relawan.

Mereka mengajak para pengguna jalan agar memiliki manajemen perjalanan mudik yang aman dan selamat. “Para relawan membentangkan spanduk dan membagikan flyer berisi pesan keselamatan di jalan," kata Edo.

Catatan pemerintah, katanya, memperlihatkan pada tahun lalu korban tewas akibat kecelakaan di jalan rata-rata tiap hari 50-an jiwa. Ironisnya, keterlibatan sepeda motor dalam kecelakaan tersebut sekitar 70% dari total kendaraan saat kecelakaan.

Pergerakan kendaraan pribadi dan sepeda motor dalam arus mudik kali ini ditaksir meningkat. Mobil pribadi diprediksi naik 6,17% menjadi 1,75 juta unit, sedangka sepeda motor 3,02 juta unit naik 8,15% dari angkutan mudik tahun lalu.

RSA merupakan lembaga swadaya masyarakat yang didirikan di Jakarta pada 2009. Organisasi ini bergerak di bidang pemberdayaan publik agar lebih aman, nyaman, dan selamat saat berlalu lintas di jalan. Tahun ini RSA bersama puluhan LSM sejenis membentuk aliansi LSM global dari 80 negara di Turki. (ltc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper