Bisnis.com, JAKARTA – Lin Che Wei, pendiri lembaga riset KATADATA, menyarankan pemerintah mengambil opsi ketiga soal divestasi 7% saham PT. Newmont Nusantara Tenggara, yaitu melalui konsorsium yang dikoordinatori oleh Danareksa.
Pemerintah sebenarnya memiliki 4 opsi untuk divestasi saham tersebut. Berikut ini keempat opsi tersebut.
Pertama, pemerintah pusat memegang peran penting dalam mengembalikan semangat divestasi untuk kepentingan nasional. Hal itu mencakup pendapatan negara (pajak, royalti, dan deviden), penambahan potensi cadangan sumber daya mineral, dan keuntungan dari kenaikan saham.
Namun, hal ini terganjal oleh keputusan Mahkamah Konstitusi yaitu yang memenangkan DPR untuk tidak membeli saham tersebut melalui dana PIP. Selain itu, ketiadaan alokasi dalam APBN karena sudah digunakan untuk pembelian PT Inalum dan investasi reguler.
Kedua, mengacu kepada pemerintah daerah. Meski banyak suara yang memberikan dukungan kepada pemerintah daerah, perlu dipertanyakan ulang apakah anggaran APBD dapat mencukupi pembelian saham tersebu.
Pasalnya, lebih dari 50% pendapatan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Sumbawa barat berasal dari pemerintah pusat.
Keiga melalui konsorsium yang dikoordinatori oleh Danareksa, yang dalam hal ini adalah BUMN menjadi salah satu opsi memungkinkan. Konsorsium ini dinilai memiliki pendanaan cukup. Per Kuartal IV akhir tahun lalu, total laba yang dimiliki konsorsium tersebut sebesar Rp5,4 triliun dan ditambah dengan total jumlah kas sebesar Rp4,5 triliun.
Keempat swasta nasional, dapat memperoleh divestasi tersebut dengan cara lelang. Namun, hal ini menjadi opsi yang masih dihindari karena kembali ke dasar divestasi yaitu sebaiknya saham sebesar US$246,8 juta tersebut jatuh ke pemerintah.