Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Didorong Investasi Pengolahan Logam

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perindustrian mendorong badan usaha milik negara (BUMN) untuk berinvestasi di sektor pengolahan berbasis logam dalam negeri.

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perindustrian mendorong badan usaha milik negara (BUMN) untuk berinvestasi di sektor pengolahan berbasis logam dalam negeri.

 Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kemenperin Panggah Susanto mengatakan China sangat tertarik untuk berinvestasi di bidang pengolahan logam. Seharusnya, lanjut Panggah, BUMN di Indonesia juga masuk ke sektor ini.

 “Ini target kami. China itu memang akan membuat kawasan-kawasan seperti itu, makanya kami berpikir, mengapa tidak menggerakkan BUMN dalam negeri,” kata Panggah di Jakarta, Selasa (16/7/2013).

Pasalnya, menurut Panggah, secara modal, BUMN Indonesia cukup sanggup dan sektor pengolahan berbasis logam merupakan sektor penting. ”Namun, mereka harus efisien, kalau tidak, akan salah saing nanti.”

Menurut Panggah, Kemenperin saat ini sedang menyusun road map industri logam dasar yang kaitannya pengolahan mineral dalam negeri.

“Upaya mnarik investasi logam dasar karena itu emang investasi industri hulu yang sangat kita perlukan untuk mendukung industrialisasi,” tambahnya.

Panggah menyebutkan, beberapa contoh investor China yang siap membangun smelter di Indonesia antara lain PT Well Harvest Winning Alumina Refinery, perusahaan patungan antara China Hongqiao Group Ltd dengan PT Harita Jayaraya siap membangun smelter untuk mengolah bauksit menjadi alumina dengan investasi sekitar US$1 miliar.

Kemudian, Perusahaan tambang nikel Bumi Makmur Selaras Group Indonesia membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan asal China, yakni Hanking Group Ltd untuk membangun pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel menjadi feronikel dengan investasi US$500 juta.

Lalu, PT Sulawesi Mining Investment (SMI), perusahaan patungan antara Bintangdelapan Group dengan Tsingshan Group siap merealisasikan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah dengan investasi US$1,06 miliar.  (ra)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper