Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan menargetkan perundingan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) terlaksana pada tahun ini dan diharapkan mampu menarik investor Negeri Gingseng.
Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Iman Pambagyo mengatakan penyelesaian perundingan ini dilakukan melihat potensi yang besar dari Korea untuk Indonesia khususnya dalam bidang investasi
“Kami berharap selesai tahun ini. Jika perundingan ini selesai sebelum atau tepat 2016, maka nilai tambahnya akan berkurang atau bisa dikatakan keuntungannya tidak sebesar yang kami tawarkan saat ini,” ujar Iman, Senin (15/7/2013).
Sesuai jadwal, FTA Asean-Korea akan berakhir pada 2016.
Dia optimistis perundingan IK-CEPA masih berada pada jalur yang tepat karena pada prinsipnya perundingan tersebut merupakan perundingan lanjutan antara Asean dengan Korea.
Iman menambahkan Korea telah meminta Indonesia untuk menawarkan sektor otomotif, tetapi hingga saat ini permintaan itu masih belum dicantumkan dalam penawaran perjanjian kerja sama.
"Rencananya, pada pertemuan keempat yakni pada minggu ke-3 Juli akan dibahas permintaan dan penawaran (request and offer) oleh kedua pihak".
Total perdagangan Indonesia-Korea Selatan pada tahun 2012 mencapai US$27 miliar dengan nilai ekspor sebesar US$15 miliar dan impor sebesar US$11,9 miliar atau turun 8,06% jika dibandingkan dengan 2011.
Neraca perdagangan Indonesia dengan Korea sejak tahun 2007 hingga 2011 menunjukkan surplus perdagangan, dan pada tahun 2012 Indonesia mendapat surplus sebesar US$3 miliar.