Bisnis.com, JAKARTA--PT Pertamina (Persero) optimistis dapat menyelesaikan pemasangan radio frequency-identification atau RFID secara nasional pada Juli 2014, meskipun pemasangannya di Jabodetabek baru dapat dilaksanakan pada Agustus 2013.
Muchammad Iskandar, Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina, mengatakan pemasangan RFID di Jabodetabek harus mundur kembali menjadi Agustus 2013. Hal ini disebabkan bertepatan dengan periode Ramadan dan Idul Fitri.
“Memang pemasangan RFID untuk kendaraan bermotor di wilayah Jabodetabek kembali mundur setelah Lebaran atau sekitar Agustus nanti. Itu disebabkan psikologis masyarakat saja,” katanya di Jakarta, Rabu (10/7/2013).
Meski payung hukum pemasangan alat itu telah ada, Iskandar mengungkapkan harus mempertimbangkan faktor psikologis masyarakat yang baru saja mendapatkan pengumuman kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Menurutnya, keterlambatan pemasangan RFID di wilayah Jabodetabek itu tidak akan mempengaruhi target pemasangan secara nasional yang ditetapkan pada Juli 2014. Dengan begitu, pemerintah dapat melaksanakan monitoring konsumsi BBM subsidi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Iskandar juga menegaskan keterlambatan pemasangan RFID untuk kendaraan bermotor di Jabodetabek bukan disebabkan oleh keterlambatan impor RFID tag. “Sebagian RFID tag yang diimpor sudah masuk ke dalam negeri, dan itu cukup untuk dipasang di kendaraan dinas yang ada di wilayah Jabodetabek,” jelasnya.
Seharusnya Pertamina sudah memasang RFID tag untuk kendaraan bermotor di wilayah Jabodetabek pada Juli 2013. Bahkan sejak Juni 2013 perseroan telah memasang RFID reader di di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di Jabodetabek untuk melakukan uji coba.
Rencananya, masyarakat dapat memasangkan RFID tag di kendaraan bermotornya dengan mudah, karena Pertamina membuka gerai di fasilitas publik, seperti SPBU, mal, terminal, instansi pemerintah, dan Kantor BUMN secara gratis.