BISNIS.COM, JAKARTA—Hingga semester I/2013, total produksi kayu bulat nasional mencapai 1,24 juta m3 atau turun 18,9% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data Kementerian Kehutanan, produksi kayu bulat sepanjang Januari-Juni 2013 mencapai 302.880 batang. Tebangan tersebut berasal dari 51 unit manajemen izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (UM IUPHHK) yang beroperasi di 24 kabupaten di 8 provinsi.
Namun realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan hasil tebangan pada Januari-Juni 2012 yang mencapai 1,53 juta m3. Artinya, terjadi penurunan produksi kayu bulat sebesar 18,9%.
Ketua Bidang Hutan Tanaman Industri Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Nana Suparna mengatakan penurunan produksi kayu bulat bukan fenomena yang asing.
"Sejak 1990-an produksi turun terus, jalan keluar tidak pernah tuntas," ujarnya ketika dihubungi Bisnis hari ini, Selasa (9/7/2013).
Berdasarkan data APHI, pada 1992 realisasi produksi kayu bulat nasional mencapai 26,05 juta m3. Lambat laun produksinya merosot menjadi 10,37 juta m3 pada 1999 dan menyentuh rekor terendah yakni 1,81 juta m3 pada 2001.