Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hatta Rajasa Akui Harga 4 Komoditas Melonjak

BISNIS.COM, JAKARTA—Kementerian Perekonomian meminta agar Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian mengamankan harga pangan memasuki momen puasa dan lebaran.

BISNIS.COM, JAKARTA—Kementerian Perekonomian meminta agar Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian mengamankan harga pangan memasuki momen puasa dan lebaran.

Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengungkapkan setidaknya terdapat empat komoditas pangan yang mengalami kenaikan cukup tinggi di minggu pertama Juli dibandingkan dengan harga akhir Juni.

Keempat komoditas itu adalah cabe rawit, bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras. “Keempatnya saya akui naik signifikan. Contohnya cabe rawit harganya naik hampir 50%, bawang merah juga naik 28%. Kemudian daging ayam ras naik 15,7%, terakhir telur ayam ras naik 9,06%. Kalau kenaikan komoditas lain hanya sekitar 1% saja,” ujarnya di Kemenko, Selasa (9/7/2013).

Selain itu, Menko mengaku kecewa dengan kondisi harga daging sapi saat ini. Kendati perubahan harganya tidak besar, Hatta menyayangkan harga daging sapi tidak juga mengalami penurunan hingga menjelang puasa.

 “Saya agak kecewa kenapa harga daging sapi tidak turun. Padahal target keputusan 3 bulan yang lalu, Bulog disetujui melakukan intervensi pasar agar harga tidak di atas Rp100.000/kg,” ujarnya.

Menurutnya, sampai saat ini Badan Urusan Logistik (Bulog) belum juga melakukan impor daging sapi untuk mengamankan pasokan dan menurunkan harganya. Namun, tutur Hatta, kesalahan tidak terletak di Bulog.

Dia mengatakan seharusnya kementerian teknis, seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan segera memberikan rekomendasi dan izin kepada Bulog untuk melaksanakan impor. “Bulog tidak salah karena hanya tinggal melaksanakan. Itu rekomendasi [impor] dari [kementerian] pertanian dan perdagangan. Tanpa surat rekomendasi, tidak bisa jalan semuanya,” katanya.

Hal serupa, lanjutnya, juga terjadi dengan bawang merah. Dia menyayangkan kementerian teknis terlambat menyadari adanya kekurangan pasokan yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga yang tinggi.

Hatta mengakui kenaikan harga merupakan fenomena yang lumrah terjadi saat memasuki masa puasa dan lebaran. Namun, dia menghimbau agar tidak ada pihak yang berspekulasi dengan memanfaatkan momen ini untuk melakukan kenaikan harga yang tidak wajar.

Apalagi, spekulasi ini hendak dilakukan di tengah pelemahan daya beli masyarakat akibat adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hedwi Prihatmoko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper