BISNIS.COM, JAKARTA—Kementerian Perhubungan menyesalkan terjadi aksi pemukulan terhadap Kepala Bandara Wamena Junikar Pakondo oleh oknum pejabat Pemda karena alasan terhentinya pesawat sewa PT Nusantara Air Charter.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S Ervan mengatakan pelaku pemukulan belum diketajui secara pasti, tapi menurut informasi ada pejabat Pemda yang berada di lokasi.
“Sangat disesalkan kejadian pemukulan terhadap Kepala Bandara Wamena dan staf ATC oleh sekelompok orang. Keduanya sudah divisum dan lapor ke kepolisian setempat,” kata Bambang dalam pesan singkatnya, Minggu (7/7).
Informasi itu diperolehnya dari Jufikar Pakondo dan salah satu staf air traffic controller (ATC) Edi Horas. Kronologisnya yakni pesawat RJ100 PK-JKP yang dioperasikan oleh PT Nusantara Air Charter lepas landas dari Bandara Sentani sekitar pukul 17.00 WIT menuju Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Tiba di Bandara Wamena pukul 17.30 WIT lalu pesawat tersebut ingin terbang kembali ke Bandara Sentani. Hanya saja jam operasional Bandara Sentani hanya sampai pukul 17.00 dan sudah diperpanjang sampai pukul 18.00 mengakibatkan pesawat tersebut tidak dapat terbang lagi.
Jam operasional Bandara Wamena juga hanya sampai jam 17.00 tetapi sudah di-extend atau perpanjang karena itu pesawat tidak dapat terbang lagi.
Pejabat Pemda di Wamena masih harus membawa kontingen Pesta Paduan Suara Grejawi (Pespawari) ke Sentani. Mereka marah dan melampiaskan kemarahan dengan memukul Edi Horas dan Jufikar Pakondo.
Bambang mengatakan tidak diberikan izin terbang adalah untuk keselamatan penerbangan. Cuaca di Papua sangat cepat berubah apalagi di Wamena yang berada di pegunungan.