Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stagnasi Tanjung Priok: Peti Kemas di Jalur Merah Masih Terlantar

  BISNIS.COM, JAKARTA—Ribuan bok peti kemas impor kategori jalur merah yang mesti diperiksa fisik atau behandle di JICT dan TPK Koja  pelabuhan Tanjung Priok, sampai dengan hari ini, Rabu (3/7) masih terlantar karena belum mendapat pelayanan

  BISNIS.COM, JAKARTA—Ribuan bok peti kemas impor kategori jalur merah yang mesti diperiksa fisik atau behandle di JICT dan TPK Koja  pelabuhan Tanjung Priok, sampai dengan hari ini, Rabu (3/7) masih terlantar karena belum mendapat pelayanan dari kantor Bea dan Cukai.

Kondisi ini sekaligus memperparah waktu tinggal kontainer (dwelling time) jalur tersebut dari sebelumnya (April) rata-rata 10-13 hari kini (Juni) menjadi 13-17 hari.

Rangkaian dwelling time terhadap kontainer di jalur merah yang mesti di behandle itu mulai dari terbit surat pemberitahuan jalur merah (SPJM) dari Bea dan Cukai, pengajuan relokasi kontainer dari terminal peti kemas asal ke lokasi behandle atau yang dikenal dengan istilah  BAT, proses angsur  kelokasi behandle, pemeriksaan fisik peti kemas sampai terbit surat perintah pengeluaran barang (SPPB) dan kemudian peti kemas keluar dari pelabuhan (lihat tabel).

Hasil investigasi Bisnis di pelabuhan Tanjung Priok diperoleh data, sampai dengan hari ini, Rabu (3/7/2013) masih terdapat 733 bok peti kemas atau setara 976 twentyfoot equivalent units (TEUs) yang sudah SPJM dan masuk ke lokasi behandle dari JICT tetapi belum dilakukan pemeriksaan oleh petugas Bea dan Cukai Pelabuhan Priok.

Sementara itu, peti kemas dari TPK Koja dengan kondisi yang sama terdapat 250 bok atau setara 351 TEUs. Jumlah tersebut belum termasuk sekitar 700-an lagi peti kemas  yang terkena jalur merah tetapi sudah lebih dari dua pekan  belum diangsur kelokasi behandle dari terminal peti kemas asal (JICT dan TPK Koja).

Finari Manan, Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok,   mengatakan  sudah tidak ada antrean dalam kegiatan custom clearance maupun pemeriksaan fisik jalur merah (behandle). “Sudah tidak ada antrean alias nol,” ujarnya santai.

Dia juga menyampaikan saat ini petugas pemeriksa peti kemas yang disiapkan sudah mencapai 140 orang.

Finari  justru menuding bahwa data dalam pemberitaan yang diungkapkan Depalindo tidak valid (berita bertajuk Custom Clearance 11 Hari di Bisnis 3/7). “Depalindo itu siapa sih? Coba tanyakan ke jalur prioritas apa komentarnya biar balance,” ujarnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhmad Mabrori
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper