BISNIS.COM, SURABAYA-Era monopoli layanan taksi di Bandara Juanda Surabaya akhirnya berakhir, setelah pihak otoritas bandara mengizinkan beroperasinya taksi Orenz, Bosowa dan Gold.
General Manajer PT Angkasa Pura I Trikora Harjo mengatakan keterlibatan ketiga operator itu merupakan tindak lanjut dari keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
"Kami menindaklanjuti keputusan KPPU," katanya di sela-sela seremoni pemberangkatan ketiga operator baru itu di kantor Angkasa Pura I Juanda, Senin (1/7/2013).
Kasus monopoli angkutan taksi di Juanda tercatat dalam perkara KPPU No20/2009. Dalam perkara itu Primer Koperasi Angkatan Laut (Primkopal) terbukti merupakan satu-satunya operator taksi di bandara sejak 1979.
Adapun operator taksi Silver, Semesta dan Zebra beroperasi berdasar kerja sama dengan Primkopal. Primer Koperasi memiliki keterkaitan bisnis dengan taksi Prima yang beroperasi di bandara tersebut.
Selain mencatat soal hubungan antaroperator yang mengindikasikan ada monopoli, KPPU juga menyoal sistem pembayaran. Angkutan pengantaran menggunakan pola zonasi dan tidak menggunakan argo.
Dalam perkembangan terbaru, 30 armada dari tiga operator taksi tersebut menggunakan sistem argo. "Jika bervariasi begini penumpang punya pilihan," tutur Trikora.
Dia menguraikan ada 60 taksi yang kini beroperasi di Juanda dengan sistem argo meliputi 30 taksi argo Prima dan 30 dari tiga operator yang baru bergabung. Sedangkan tarif 450 taksi lain berdasar zonasi.