BISNIS.COM, JAKARTA— Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) memprediksi sektor telekomunikasi, pakaian, otomotif, serta makanan dan minuman akan memimpin belanja iklan menjelang Lebaran.
Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) Harris Thajeb mengatakan sektor yang akan meningkatkan belanja iklannya adalah telekomunikasi. Sektor ini diprediksi menaikkan belanja iklan hingga 5% pada periode menjelang Lebaran.
“Menjelang Lebaran akan terdapat banyak orang yang merencanakan untuk bersilaturahmi ke sanak saudara atau teman. Peluang ini yang akan ditangkap oleh perusahaan telekomunikasi dengan cara menggencarkan iklan akan produknya,” kata Harris saat dihubungi Bisnis, Minggu (23/6/2013).
Dia menambahkan alasan lain peningkatan iklan ini, selain untuk menjaga mindset, juga untuk mempromosikan program terbaru mereka. Menjelang Lebaran biasanya operator telekomunikasi berlomba menawarkan layanan terbaru.
Selain sektor telekomunikasi, lanjutnya, sektor industri tekstil, otomotif, serta makanan dan minuman akan meningkatkan intensitas iklan meskipun tidak signifikan.
Harris menuturkan Lebaran yang idektik dengan tradisi masyarakat memakai baju baru saat hari raya membuat mayoritas department store akan menggelar diskon besar-besaran. Mereka dipastikan akan mencoba beriklan untuk menyerap tingkat belanja masyarakat yang meninggi.
Dari sektor otomotif, Harris menjelaskan beberapa masyarakat yang tengah mempersiapkan diri untuk mudik diprediksi akan membeli kendaraan. Ini yang akan dimanfaatkan agen tunggal pemegang merek untuk mempromosikan jenis produk terbaru mereka.
Di sisi lain, sambungnya, perusahaan makanan dan minuman hanya akan menaikkan belanja iklan hingga 2%. “Mereka justru akan mengurangi intensitas iklan pada pagi dan siang hari. Konsentrasi hanya pada saat menjelang puasa dan sahur,” ujarnya.
Iklan yang akan mendominasi hanya produk musiman Lebaran seperti biskuit, sirup, minuman berkarbonasi, dan permen.